Integrasi Pasar dan Threshold Transmisi Harga Karet Alam Indonesia dengan Pasar Internasional Singapura
View/ Open
Date
2019Author
Yuningtyas, Citra Vita
Hakim, Dedi Budiman
Novianti, Tanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Karet merupakan komoditas ekspor terbesar kedua Indonesia setelah kelapa sawit, rata-rata nilai perdagangan karet Indonesia pada tahun 2013-2017 mencapai US$ 3 349 635 000. Indonesia merupakan eksportir karet alam terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Pangsa pasar ekspornya mencapai 29 persen di pasar dunia. Hal tersebut membuat kontribusi ekspor karet alam Indonesia berpengaruh terhadap penawaran dan pembentukan harga karet alam di pasar dunia. Perubahan penawaran karet alam dari negara eksportir dan permintaan karet alam dari negara importir menyebabkan harga karet alam di pasar dunia berfluktuasi. Fluktuasi harga karet alam di pasar Internasional Singapura (Sicom) diikuti oleh pergerakan harga karet alam Indonesia, namun terdapat disparitas antara harga-harga tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis integrasi pasar karet alam dunia dengan pasar karet alam Indonesia, serta (2) menganalisis threshold transmisi harga karet alam di pasar Internasional Singapura dengan harga di tingkat eksportir dan antara harga di tingkat eksportir dengan harga di tingkat produsen. Data yang digunakan adalah data time series selama 130 bulan (Januari 2008-Oktober 2018). Metode yang digunakan untuk menganalisi integrasi pasar karet alam dunia dengan karet alam Indonesia adalah Vector Error Correction Model (VECM) dan Threshold Vector Error Correction Model (TVECM) untuk menganalisis threshold transmisi harga karet alam di pasar Internasional Singapura denan harga di tingkat eksportir dan harga di tingkat eksportir dengan harga di tingkat produsen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat integrasi antara pasar karet alam dunia dengan pasar karet alam Indonesia, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek., serta (2) terjadi transmisi harga yang tidak simetris antara pasar Internasional Singapura dengan harga di tingkat eksportir dan antara harga di tingkat eksportir dengan harga di tingkat produsen. Harga karet alam di pasar Internasional Singapura mengalami peningkatan lebih cepat dibandingkan harga di tingkat eksportir, sedangkan harga di tingkat eksportir meningkat lebih cepat dibandingkan harga di tingkat produsen. Uji threshold hanya signifikan pada transmisi harga karet alam di pasar Internasional Singapura dengan harga di tingkat eksportir dengan nilai threshold sebesar 0.14, sehingga kedua harga tersebut memiliki hubungan yang non-linier. Sedangkan uji threshold pada harga karet alam di tingkat eksportir dengan di tingkat produsen tidak signifikan, sehingga memiliki hubungan yang linier.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]