Show simple item record

dc.contributor.advisorSolihin, Dedy Duryadi
dc.contributor.advisorWresdiyati, Tutik
dc.contributor.authorFajarwati, Indah
dc.date.accessioned2019-11-21T04:08:34Z
dc.date.available2019-11-21T04:08:34Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100049
dc.description.abstractDiabetes mellitus merupakan penyakit global dengan jumlah penderita yang mengalami peningkatan setiap tahun. Berbagai upaya dilakukan untuk penanggulangan penyakit ini salah satunya melalui eksplorasi dan evaluasi berbagai tanaman yang dapat mengontrol kadar gula darah. Penelitian-penelitian tanaman obat sedang berkembang pesat. Penelitian diarahkan untuk memberikan bukti saintifik terhadap keefektifan suatu tanaman obat terhadap penyakit tertentu melalui serangkaian riset yang mumpuni. Uncaria gambir (gambir) merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang terdistribusi di beberapa daerah di Indonesia. Dalam penelitian ini, gambir diusulkan menjadi salah satu kandidat yang kuat dalam penanggulangan diabetes mellitus. Penggunaan gambir secara tradisional untuk mengobati diabetes mellitus belum pernah dilaporkan, tetapi berbagai penelitian mendukung dugaan bahwa gambir berpotensi sebagai agen antidiabetes. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi gambir sebagai kandidat antidiabetes. Penelitian ini membandingkan ekstrak air gambir yang didapatkan menggunakan metode tradisional dan ekstrak etanol gambir yang didapatkan menggunakan metode maserasi. Hal yang diuji yaitu komponen fitokimia, aktivitas antioksidan dan daya hambat enzim alfa-glukosidase secara in-vitro, serta aktivitas hipoglikemik gambir secara in-vivo. Berdasarkan uji fitokimia, komponen yang sama-sama terdapat pada ekstrak air gambir dan ekstrak etanol gambir adalah flavonoid, tannin, dan triterpenoid. Komponen fitokimia yang hanya ditemukan pada salah satu jenis ekstrak adalah saponin dan steroid. Saponin terdapat pada ekstrak air gambir sedangkan steroid terdapat pada ekstrak etanol gambir. Katekin dan quercetin didapatkan lebih banyak pada ekstrak air gambir dibandingkan ekstrak etanol gambir. Kandungan katekin ekstrak air gambir adalah 80.56% w/w sedangkan kandungan katekin ekstrak etanol gambir adalah 71.73% w/w. Kandungan quersetin pada ekstrak air gambir adalah sebesar 2.65 mg/g dan pada ekstrak etanol gambir adalah sebesar 1.69 mg/g. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan metode penangkapan radikal bebas DPPH. Dari pengujian DPPH diketahui bahwa gambir memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. IC50 antioksidan ekstrak air gambir dan ekstrak etanol gambir secara berurutan adalah 15.40 ppm, 12.25 ppm. Antioksidan ekstrak etanol gambir sedikit lebih tinggi dibandingkan antioksidan ekstrak air gambir. Pengujian daya hambat enzim alfa-glukosidase menunjukkan bahwa ekstrak air gambir memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etanol gambir. Nilai IC50 daya hambat enzim alfa-glukosidase yang didapat dari ekstrak air gambir adalah 35.84 ppm dan dari ekstrak etanol gambir adalah 83.14 ppm. Aktivitas hipoglikemik gambir diuji melalui uji Oral Glucose Tolerant Test (OGTT). Uji aktivitas hipoglikemik gambir menunjukkan bahwa gambir mampu menghambat peningkatan glukosa darah secara in-vivo pada tikus Rattus norvegicus galur Sprague Dawley. Ekstrak air gambir memiliki kemampuan hipoglikemik lebih baik dibandingkan ekstrak etanol gambir. Aktivitas terbaik didapatkan pada ekstrak air gambir dosis 200 mg/kg. Ekstrak air gambir 200 mg/kg mampu menekan peningkatan glukosa darah pada tikus yang diberikan glukosa berkonsentrasi tinggi. Kadar glukosa darah puncak yang dihasilkan oleh ekstrak air gambir pada pengujian OGTT adalah 127 mg/dl pada menit ke 30 setelah pemberian glukosa, sedangkan kontrol positif pada menit yang sama memiliki kadar glukosa darah 178 mg/dl. Obat komersial glukobay 4.5 mg/kg dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian ini. Glukobay menghasilkan glukosa darah 132 mg/dl pada menit ke 30. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambir memiliki potensi sebagai agen antidiabetes. Potensi gambir sebagai antidiabetes terbukti secara in-vitro dan in-vivo. Secara umum potensi antiabetes ekstrak air gambir lebih baik dibandingkan ekstrak etanol gambir.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Biosciencessid
dc.subject.ddcFarmachologyid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePotensi Antidiabetes Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir Roxb.) secara In-Vitro dan In-Vivoid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordalfa-glukosidaseid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordgambirid
dc.subject.keywordglukosaid
dc.subject.keywordhipoglikemikid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record