INSENTIFhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73232024-03-28T09:36:21Z2024-03-28T09:36:21ZPengembangan Metode Ekstraksi Enzimatik Buah Vanili Segar dan Upaya Penggandaan Skala EkstraksinyaAndarwulan, NuriHaryadi, PurwiyatnoMintarti, Indriana Satyahttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74032015-09-03T02:04:21Z2008-01-01T00:00:00ZPengembangan Metode Ekstraksi Enzimatik Buah Vanili Segar dan Upaya Penggandaan Skala Ekstraksinya
Andarwulan, Nuri; Haryadi, Purwiyatno; Mintarti, Indriana Satya
Proses ekstraksi vanili alami di level industri masih menggunakan metode konvensional yang membutuhkan waktu lama dan kandungan vanilinnya masih rendah. Penelitian bertujuan mengembangkan metode ekstraksi enzimatik buah vanili segar menggunakan dua teknik pengeringan yakni (1) pengeringan panas buatan oven vakum 500C dan oven 1050C dengan variasi waktu, dan (2) pengeringan buatan pengering beku, oven vakum 500C dan oven 1050C. Selain itu juga dilakukan upaya untuk mendapatkan teknik skala penggandaan ekstraksi buah vanili segar. Metode ekstraksi enzimatik dengan hasil terbaik adalah ekstraksi pengeringan panas buatan oven vakum 500C dengan penambahan 2 unit enzim -glukosidase+air+etanol 95%, menghasilkan kandungan vanillin dari buah segar vanili yang meningkat hingga mencapai 12,70% bk ekstrak. Kandungan vanillin tersebut bahkan lebih besar dibandingkan di dalam buah vanili kering komersial. Konsentrasi -glukosidase yang ditambahkan ekuivalen dengan 2 unit per 0,5865 g bk buah; sehingga untuk penggandaan skala 50 kali digunakan 100 unit per 29,325 g bk buah. Kandungan vanillin yang diperoleh sebesar 1 1,86% bk ekstrak, lebih rendah dibanding kadar vanillin ekstrak sebelum digandakan skala ekstraksinya.
2008-01-01T00:00:00ZProspek pemanfaatan telur ayam berkhasiat anti virus avian influenza Dalam usaha pengendalian infeksi virus flu burung dengan pendekatan Pengebalan pasifWibawan, I Wayan TeguhSoejoedono, Retno D.Murtini, SriMahardika, IGKhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73962015-09-03T02:06:49Z2008-01-01T00:00:00ZProspek pemanfaatan telur ayam berkhasiat anti virus avian influenza Dalam usaha pengendalian infeksi virus flu burung dengan pendekatan Pengebalan pasif
Wibawan, I Wayan Teguh; Soejoedono, Retno D.; Murtini, Sri; Mahardika, IGK
Produksi antibodi poliklonal dalam serum kuda, serum ayam petelur, kuning telur ayam dan serum marmot telah dilakukan dengan menyuntikkan antigen virus H5N1 dan H5N2 yang dikemas dalam bentuk vaksin. Pemunculan dan titrasi antibodi di dalam serum mamalia dan unggas dideteksi dengan teknik haemaglutination inhibition test (HI-test) dan teknik presipitasi Agar Gel Presipitation Test (AGPT). Antibodi dalam serum dan kuning telur ayam telah dapat dideteksi pada 1 minggu setelah penyuntikan vaksin pertama dengan nilai titer 22-24 menggunakan antigen homolognya. Titer antibodi dengan antigen heterolognya lebih rendah 1-2 digit. Peningkatan titer antibodi terjadi setelah dilakukan “booster” (penyuntikan vaksin kedua), pada serum kuda titer antibodi 24, pada serum dan kuning telur ayam berkisar antara 25-27 dan sedangkan pada serum marmot titer antibodi 25-9 dengan antigen homolognya. Pada penelitian selanjutnya dilakukan pemurnian antibodi spesifik terhadap virus AI H5N1 dari kuning telur (IgY). Ig G asal marmut memiliki kemampuan netralisasi virus AI H5N1 isolat 2005 dengan titer 104 EID 50 adalah 1,3, jadi pada pengenceran serum 101,3 mampu menetralisasi virus AI 104 EID 50 sebesar 50%. Kuning telur dengan titer yang sama memiliki kemampuan netralisasi virus dengan titer titer 104 EID 50 sebanyak 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuning telur yang telah dispray dry dengan titer 101,3 mampu menetralisasi virus AI 104 EID 50 sebesar 50% sedangkan pada 101,5 mampu menetralisasi virus AI 104 EID 50 sebesar 80%. Disimpulkan bahwa kuning telur yang mengandung IgY meskipun telah dikeringkan masih dapat menetralisasi virus AI 104 EID 50 sebesar 80%.
2008-01-01T00:00:00ZKajian Pemanfaatan Limbah Organik Cair untuk Pembiakan Masal Agens Antagonis Pseudomonas flourescens serta Uji Potensinya sebagai Bio-PestisidaGiyantoTondok, Efi Todinghttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73892015-09-03T02:03:10Z2008-01-01T00:00:00ZKajian Pemanfaatan Limbah Organik Cair untuk Pembiakan Masal Agens Antagonis Pseudomonas flourescens serta Uji Potensinya sebagai Bio-Pestisida
Giyanto; Tondok, Efi Toding
Pseudomonas fluorescens merupakan bakteri agens pengendalian hayati yang sangat berpotensi mengendalikan patogen tumbuhan. Namun, prospek penggunaan-nya sebagai agen pengendalian hayati di lapangan dihadapkan pada kendala mahalnya biaya pembiakan masal. Penelitian bertujuan mengkaji pembiakan P. fluorescens pada limbah organik cair dan menformulasikannya sebagai biopes-tisida. Hasil penelitian menunjukkan air kelapa sangat baik digunakan untuk per-tumbuhan P. fluorescens dengan memodifikasi pH hingga mencapai pH 7. Limbah cair peternakan dengan modifikasi penambahan 10% ekstrak hewani dapat mendukung pertumbuhan P. fluorescens. Limbah cair proses pembuatan tahu dan limbah sampah cair menjadi media pertumbuhan bakteri yang baik dengan penambahan 10% ekstrak hewani dan 1,25% gula pasir. Penggunaan 5% tetes tebu ditambah 10% ekstrak hewani dan 2,5% gula pasir sangat baik bagi pertumbuhan P. fluorescens. P. fluorescens yang ditumbuhkan pada limbah termodifikasi memiliki aktivitas penghambatan pertumbuhan Ralstonia solanacearum dan Sclerotium rolfsii. Daya tahan bakteri pada penyimpanan suhu ruang dan suhu dingin (4oC) sekitar 12 minggu dengan tingkat efektifitas penekanan patogen dan populasi bakteri tinggi. Diperoleh adanya efektivitas penekanan penyakit busuk pangkal batang oleh S. rolfsii pada tanaman semangka serta peningkatan pertumbuhan tanaman pada perlakuan dengan P. fluorescens yang dibiakkan pada limbah cair.
2008-01-01T00:00:00ZPengembangan material cleaning agent untuk mempercepat proses Pemurnian biodiesel jarak pagarHambali, ErlizaSetyaningsih, DwiHaryanto, NunungKusbudiarto, Hermawanhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73822015-09-03T01:52:49Z2008-01-01T00:00:00ZPengembangan material cleaning agent untuk mempercepat proses Pemurnian biodiesel jarak pagar
Hambali, Erliza; Setyaningsih, Dwi; Haryanto, Nunung; Kusbudiarto, Hermawan
Produksi biodiesel memerlukan pemurnian untuk menghilangkan bahan pengotor seperti asam lemak bebas, air, gliserol, sisa katalis dan sabun. Metode pemurnian biodiesel water washing, menghasilkan limbah cair yang tinggi, energi untuk pengeringan dan waktu lama. Metode pemurnian alternatif dry washing dapat meningkatkan efisiensi proses dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada biodiesel, komposisi yang terbaik adalah aluminium silikat 100%. Konsentrasi aluminium silikat terbaik adalah 10%. Suhu 70-90oC dapat meningkatkan kecepatan alir biodiesel. Peningkatan suhu tidak berpengaruh terhadap kadar sabun, kadar air, gliserol bebas, terikat, dan total biodiesel. Proses recycling dengan air 65-70oC lebih efektif mengangkat pengotor di dalam biodiesel dibanding metanol hasil recovery. Mutu biodiesel yang dihasilkan dari proses pemurnian ini memiliki bilangan asam 0,43 mg KOH/g biodiesel (SNI maks 0,8), kadar sabun 1026 ppm, kadar gliserol bebas 0,008% (b/b) (SNI maks 0,02), gliserol terikat 0,09% (maks 0,24) dan gliserol total 0,09% (0,22) dan telah memenuhi SNI 04-7182-2006 untuk parameter yang berhubungan dengan kemurnian tersebut.
2008-01-01T00:00:00Z