Faculty of Human Ecologyhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/266932024-03-29T07:15:55Z2024-03-29T07:15:55ZANALISIS KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA WANITA INDONESIAMuharram, ZainiHardinsyahhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/765292015-10-23T08:41:57Z2013-01-01T00:00:00ZANALISIS KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA WANITA INDONESIA
Muharram, Zaini; Hardinsyah
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis konsumsi buah dan sayur pada eanita dewasa Indonesia serta kontribusnya dalam pemenuhan kebutuhan harian vitamin A, vitamin C dan serat pangan. Data penelitian berasal dari data sekunder Riset kesehatan Dasar (Riskesda) 2010, Balitbangkes Kemenkes. Total subjek pada penelitian ini adalah 62.072 orang yang terdiri dari 39.563 wanita dewasa muda (20-39 tahun) dan 22.509 wanita dewasa madya (40-55 tahun). Data konsumsi buah dan sayur dari data konsumsi pangan Riskesdas 2010 yang dikumpulkan dengan metode 24 hour recall dianalisis secara deskriptif dan analitik. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi buah dan sayur oleh BKP Kementan 250g/hari dan anjuran WHO 400g/hari. Hanya 1.0% subjek yang mengpnsumsi buha dan sayur sesuai anjuran 250-400 g/hari dan 0.2% subjek mengonsumsi buah dan sayur diatas 400 g/hari. Konsumsi sayur (108.2+47.8g) lebih tinggi dibanding konsumsi buah (31.5+79.9g). Berdasarkan kelompok usia, baik konsumsi buah maupun konsumsi sayur lebih tinggi pada wanita dewasa madya dibanding wanita muda (p=0.01). Konsumsi buah dan sayur pada wanita hamil tidak berbeda dibandingkan wanita tidak hamil (p.0.01). Total asupan votamin A, C dan serat pangan dari buah dan sayur bagi wanita khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya dalam kerangka perbaikan gizi dan pencegahan penyakit tidak menular degeneratif.
2013-01-01T00:00:00ZFAKTOR RISIKO KEGEMUKAN PADA WANITA DEWASA INDONESIADiana, RianYuliana, IndahYasmin, GhaidaHardinsyahhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/765282015-10-23T04:23:06Z2013-01-01T00:00:00ZFAKTOR RISIKO KEGEMUKAN PADA WANITA DEWASA INDONESIA
Diana, Rian; Yuliana, Indah; Yasmin, Ghaida; Hardinsyah
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko kegemukan pada permepuan usia 19-55 tahun di Indonesia. Analisis ini menggunakan data file elektronik dari Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010, Balitbangkes, Kementerian Kesehatan dengan desain cross sectorial. Total subjek sebanyak 57.167 perempuan usia 19-55 tahun. Regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor risiko kegemukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 29.4% subjek mengalami kegemukan (termasuk obes). Faktor risiko (p,0.05) kegemukan pada subjek yaitu status perkawinan (OR untuk kawin = 27, Cl 95%-2.6-2.9), pendapatan rumah tangga (OR untuk pendapatan menengah ke atas = 1.6, Cl 95%: 1.5-1.6), tipe wilayah (OR untuk perkotaan = 1.4, Cl 95%:1.3-1.4), aktivitas fisik (OR untuk aktivitas fisik ringan = 1.2, Cl 95%: 1.2-1.3) energi dari karbohidrat (EAC) (OR untuk EAC>55%=12, Cl 95%:1.1-1.2), serta energi dari makanan dan minuman manis (ESF) (OR untuk ESF.>10%=1.1, Cl 95%:1.1-1.2). Tingkat pendidikan (OR untuk pendidikan lebih tinggi = 0.8, Cl 95%:0.9-0.8) merupakan faktor protektif kegemukan. Penelitian ini berimplikasi pada pentingnya mempromosikan aktivitas fisik dan diet yang sehat terutama menurunkan konsumsi makanan dan minuman manis dan konsumsi karbohidrat yang tidak berlebih untuk pencegahan dan pengendalian kegemukan.
2013-01-01T00:00:00ZTIPE DAN MUTU GIZI SARAPAN ANAK INDONESIA USIA 3-12 TAHUNPerdana, FachruddinHardinsyahhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/765272015-10-23T03:06:44Z2013-01-01T00:00:00ZTIPE DAN MUTU GIZI SARAPAN ANAK INDONESIA USIA 3-12 TAHUN
Perdana, Fachruddin; Hardinsyah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganlisis tipe dan mutu gizi konsumsi sarapan anak Indonesia usia 3 - 12 tahun. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder (data konsumsi pangan) yang diperoleh dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar 2010 (Riskesdas 2010) yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, kementerian Kesehatan Indonesia. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni sapai Agustus 2010 dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini mencakup 33 provinsi di Indonesia, dengan 40.437 total sampel; yang terdiri dari 20.659 laki-laki dan 19.3778 perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe sarapan berdasarkan konsep gizi seimbang yang dikonsumsi oleh anak usia 3-5 tahun meliputi pangan sumber karbohidrat, protein dan minuman (36.2%); karbohidrat, protein, sayur dan minuman (14.6%); karbiohidrat, protein, dan sayur (1.7%). Sedangkan anak usia 6-12 tahun mengonsumsi sarapan yang terdiri dati pangan, sumber karbohidrat, protein, dan minuman (34.4%); karbohidrat, protein, sayur dan minuman (18.0%); karbohidrat, protein, dan sayur (2.3%). Tipe sarapan lengkap yang terdiri dari pangan sumber karbohidrat, protein, sayur, buah dan minuman hanya dikonsumsi oleh 0.5% sampel anak usia 3.-5 tahun dan 0.61% sampel anak usia 6-12 tahun. Makanan sarapan yang dikonsumsi dengan rata-rata lebih dari 5g/hari adalah hari, kangkung, telur ayam, ikan, tempe, dan mi instan. Minuman yang dikonsumsi saat sarapan dengan rata-rata lebih dari 15ml/hari selama sarapan adalah air putih, teh dan susu. Rata-rata kontribusi energi sarapan terhadap kebutuhan energi pada anak usia 3-12 tahun adalah 17.3 + 10.9% dengan anak laki-laki 15.2+9.5% dan anak perempuan 19.511.9%. Hanya 30.3% dari keseluruhan sampel mengonsumsi sarapan dengan asupan energi yang mencukupi kebutuhannya. terdapat perbedaan yang signifikan kontribusi energi sarapan menurut jenis kelamin dan kelompok usia(p<0.01). Rata-rata mutu gizi konsumsi pangan (MGP) sarapan pada anak laki-laki dan perempuan masing-masing adalah 42.1+22.8 dan 42.3+22.9. Rata-rata MGP sarapan pada anak usia 3-5 tahun adalah 51.5+26.0 dan 38.9+20.7 pada anak usia 6-12 tahun. Sebagian besar sampel (76.1%) memiliki nilai MGP sarapa yang tergolong sangat kurang; banyak 5.6% sampel memiliki MGP sarapan yang tergolong baik.
2013-01-01T00:00:00ZASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MUTU GIZI MAKANAN ANAK BADUTAHayati, Aslis WirdaHardinsyahhttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/765262015-10-21T07:15:27Z2013-01-01T00:00:00ZASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MUTU GIZI MAKANAN ANAK BADUTA
Hayati, Aslis Wirda; Hardinsyah
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asupan zat gizi mikro dan mutu gizi makanan anak 0-23 bulan (baduta) menggunakan data Riskesdas 2010. Dari 6.634 data anak baduta, sejumlah 3.539 data anak dikeluarkan (Screened out). Peubah meliputi asupan kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C. Mutu gizi makanan meliputi asupan energi, protein dan zat mikro di atas. Rata-rata asupan zat gizi mikro anak baduta yaitu kalsium 287.9 mg, fosfor 293.4 mg, zat besi 2.7mg, vitamin A 331.1 ug RE, Vitamin B1 0.8 mg, dan vitamin C 10.8 mg. Rata-rata tingkat kecukupam kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C mereka berturut-turut 66.3, 90.7, 36.9, 83.3, 192.7 dan 27.0%. Jumlah aak baduta yang tingkat kecukupan kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C yang termasuk kategori kurang (tingkat kecukupan <50% AKG) berturut-turut 50.7, 35.2, 82.2, 35.0, 19.7 dan 80%. Mutu gizi makanan anak baduta yaitu 60.4%. Jumlah anak baduta yang mutu gizi makanan (MGM) termasuk kategori kurang (MGM<70%) sebanyak 60.1%. Pada anak 0-5 bulan, rata-rata tingkat kecukupan kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C berturut-turut 109.3, 90.6, 16.1, 105.8, 387.4, dan 37.3%. Pada anak 6-11 bulan, rata-rata tingkat kecukupan kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C berturut-turut 63.4, 98.0, 24.6, 74.8, 245.8, dan 25.5%. Pada anak 12-23 bulan, rata-rata tingkat kecukupan kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C berturut-turut 62.8, 88.4, 43.0, 83.7, 155.1 dan 26.3%. Mutu gizi makanan anak 0-5, 6-11, 12-23 bulan yaitu 683, 56.9, dan 60.7%. Untuk meningkatkan mutu gizi makanan anak baduta perlu ditingkatkan konsumsi pangan yang kaya zat besi dan vitamin C.
2013-01-01T00:00:00Z