dc.description.abstract | Penelitian mengenai komunikasi persuasif dalam pengambilan keputusan
penggunaaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) sejauh ini belum
banyak dilakukan. Studi ini penting karena untuk mengetahui jalur pemrosesan
informasi ketika komunikasi persuasif terjadi di dalam diri individu. Kajian ini
menganalisis pengaruh faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan
penggunaan alat kontrasepsi. Kajian ini menggunakan teori Elaboration
Likelihood Model (ELM). Penelitian ini dilakukan pada 204 PUS di Kota Bogor
dengan menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik survei di kelurahan Semplak, Sindang Barang, Empang, dan Batu Tulis
melalui bantuan kuesioner dengan menggunakan analisis Structural Equation
Model (Model Persamaan Struktural).
Pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia
Subur (PUS) dilakukan melalui komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif
adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau memengaruhi
kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator. Komunikasi persuasif dapat terjadi melalui
(1) jalur pemrosesan informasi dengan isyarat sederhana (periferal) atau (2)
pemrosesan informasi dari hasil berpikir yang logis (sentral).
Tujuan penelitian adalah: (1) menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi. (2)
menganalisis jalur pemrosesan informasi pada PUS dan jalur yang efektif pada
pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi. (3) Menganalisis
pengalaman PUS pada pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi
melalui jalur periferal. (4) merumuskan penyusunan strategi komunikasi
kampanye penggunaan alat kontrasepsi.
Penelitian dilaksanakan dengan metode survei dengan penguatan kualitatif
di 4 kelurahan, yaitu Kelurahan Semplak, Kelurahan Sindang Barang, Kelurahan
Empang, dan Kelurahan Batu Tulis. Populasinya adalah Pasangan Usia Subur
(Istri berumur 16 tahun - 49 tahun). Jumlah sampel berjumlah 204 PUS. Tahap
pertama, penelitian dengan metode survei dilakukan dari bulan Maret 2018
sampai Mei 2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah multi
stages random sampling. Tahap kedua, penelitian dengan metode kualitatif
dilakukan pada bulan Februari 2019. Selanjutnya dilakukan wawancara mendalam
terhadap PUS dengan jalur periferal dalam penggunaan alat kontrasepsi.
Responden yang diwawancarai terdiri dari empat responden yaitu dua PUS
dengan tipe pertama, PUS dengan jalur periferal dan sikap positif terhadap
pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi dan tipe kedua, PUS dengan
jalur periferal dan sikap negatif terhadap pengambilan keputusan penggunaan alat
kontrasepsi dan dua informan yang mengalami program KB pada masa Orde Baru.
Analisis data dalam penelitian ini mencakup: (1) analisis deskriptif berupa
distribusi frekuensi dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 25; dan (2) analisis structural equation model (SEM)-
Partial Least Square (PLS) 2.0.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) motivasi memproses informasi,
kemampuan memproses informasi, dan isyarat periferal berpengaruh nyata
terhadap pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi; (2) jalur
pemrosesan informasi pada PUS adalah jalur melalui isyarat sederhana/periferal
dan yang efektif dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi
adalah jalur melalui isyarat sederhana/periferal langsung melalui motivasi
memproses menuju isyarat periferal menuju pengambilan keputusan penggunaan
alat kontrasepsi; (3) pengalaman PUS dalam pengambilan keputusan penggunaan
alat kontrasepsi melalui jalur periferal terbagi menjadi dua tipe yaitu, pertama
PUS dengan jalur periferal dan sikap positif terhadap pengambilan keputusan
penggunaan alat kontrasepsi dan kedua, PUS dengan jalur periferal dan sikap
negatif terhadap pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi; (4) strategi
komunikasi kampanye penggunaan alat kontrasepsi adalah pemanfaatan Penyuluh
Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan kader untuk melakukan kunjungan
khusus dari rumah ke rumah PUS yang sudah menyetujui akan menggunakan alat
kontrasepsi. Pesan-pesan yang disampaikan terkait pentingnya kesamaan hak
suami istri dalam pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi,
peningkatan diskusi pasangan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan
partisipasi pria dalam menggunakan alat kontrasepsi, pemanfaatan testimoni/cerita
keberhasilan orang lain yang hanya memiliki dua anak dan kepuasan penggunaan
alat kontrasepsi. | id |