Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorSuprehatin
dc.contributor.authorRukman, Alghif Aruni Nur
dc.date.accessioned2019-11-15T08:40:13Z
dc.date.available2019-11-15T08:40:13Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99897
dc.description.abstractVariabel makroekonomi pada pasar keuangan, khususnya pasar saham merupakan salah satu kajian yang menarik karena dampaknya terhadap eksistensi pasar keuangan dan perkembangan pertumbuhan ekonomi indonesia. Keberadaan pengaruh dari variabel makreoekonomi berhubungan dengan resiko dari aktifitas bisnis pada pasar saham. Sebagai catatan, bahwa dalam ekonomi terbuka sekarang ini, keuangan internasional menjadi semakin terintegrasi dan terbuka yang pada akibatnya akan menyebabkan mobilitas modal dari salah satu negara terhadap negara lain yang semakin besar, sehingga ketika hal tersebut terjadi maka dapat berakibat tidak baik dalam jangka panjang bagi negara yang tidak bisa mengelola komposisi dari kepemilikan modal dalam negerinya. Sering kali dampak guncangan yang tidak pasti dari variabel-variabel makroekonomi bagi negara berkembang mengakibatkan ketidakpastian iklim usaha dalam pasar saham yang mana dapat dilihat dari pergerakan harga saham itu sendiri. Akibatnya, analisis mengenai perubahan pergerakan variabel makroekonomi dalam suatu pasar sering kali dibutuhkan untuk dilakukan penelitian diwaktu dan objek penelitian yang berbeda, karena kebutuhan tersebut merupakan efek dari sifat variabel makroeokonomi yang tidak bisa bergerak tunggal tetapi saling keterkaitan antar variabel yang lainnya, sehingga semua pelaku saham perlu besikap waspada setiap ada guncangan dari variabel makroekonomi. Penelitian ini berfokus pada perusahaan-perusahaan yang dekat dan dibutuhkan oleh masyarakat yaitu sektor agribisnis dengan ruang lingkup usaha pada perusahaan perkebunan, peternakan, perikanan dan pangan. Pengambilan objek penelitian dilakukan pada perusahaan yang pernah tercatat pada indeks LQ-45 yang mana indeks tersebut merupakan salah satu indikator penting yang dibuat untuk melihat kinerja dari Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama fokus pada proses menganalisis pengaruh dari perubahan variabel makroekonomi terhadap harga saham perusahaan agribisnis, selanjutnya bagian kedua adalah melakukan prediksi dari setiap guncangan dari masing-masing variabel makroekonomi terhadap pergerakan harga saham perusahaan agribisnis. Data yang digunakan adalah data bulanan dari seluruh variabel penelitian selama periode Januari 2008 – Desember 2018. Proses penelitian menggunakan metode Vector error correction model (VECM). Hasil yang ditemukan dari bagian pertama penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa reaksi harga saham perusahaan agribisnis pada indeks LQ-45 berbeda-beda terhadap perubahan variabel makroekonomi baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Pada jangka pendek, terdapat satu harga saham perusahaan yang secara signifikan bereaksi positif terhadap perubahan nilai tukar, kemudian pada perubahan inflasi didapatkan empat harga saham perusahaan yang secara signifikan berpengaruh negatif dan perubahan suku bunga menyebabkan satu perusahaan yang secara signifikan berpengaruh negatif. Pada jangka panjang, hasil penelitian didapatkan dua harga saham perusahaan bereaksi positif terhadap perubahan nilai tukar dan lima harga saham perusahaan yang secara signifikan bereaksi negatif, kemudian pada perubahan inflasi didapatkan satu perusahaan yang secara signifikan bereaksi positif dan enam harga saham perusahaan yang bereaksi negatif. Pada perubahan suku bunga menyebabkan dua harga saham perusahaan yang secara signifikan bereaksi positif dan dua harga saham perusahaan yang bereaksi negatif. Bagian kedua penelitian ini menemukan bahwa dengan proyeksi waktu 48 bulan melalui uji Impulse response function (IRF), maka ditemukan bahwa masing-masing variabel makroekonomi memiliki pengaruh dan kontribusi yang berbeda-beda terhadap harga saham perusahaan agribisnis. Secara keseluruhan, respon harga saham perusahaan terhadap perubahan nilai tukar, inflasi dan suku bunga BI terjadi pada keseimbangan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Hal tersebut diartikan bahwa harga saham perusahaan dapat dinyatakan stabil dalam waktu yang cepat ketika terjadi perubahan nilai tukar, inflasi dan suku bunga BI. Namun informasi tersebut belum cukup karena kita harus mengetahui kontribusi terbesar dari variabel makroekonomi tersebut terhadap masing-masing harga saham perusahaan melalui uji forecast error variance decomposition (FEVD) dimana variabel makroekonomi yang berkontribusi terbesar pada perusahaan yang bergerak pada subsektor perkebunan adalah nilai tukar dan suku bunga BI sedangkan pada subsektor peternakan, perikanan dan pangan adalah inflasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcStock Pricesid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBank Indonesiaid
dc.titlePengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Agribisnis Indeks LQ-45id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordharga sahamid
dc.subject.keywordvariabel makroeokonomiid
dc.subject.keywordvector error correction modelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record