dc.description.abstract | Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan perusahaan
dalam pemenuhan dana secara eksternal. Transaksi di pasar modal dengan
menjual saham perusahaan secara perdana disebut dengan istilah Initial Public
Offering (IPO). Dalam penawaran saham perdana, seringkali terjadi fenomena
underpricing, dimana harga saham di pasar perdana lebih rendah dibandingkan
dengan harga saham ketika ditawarkan di pasar sekunder. Selama periode tahun
2014 hingga 2018, fenomena terjadinya underpricing pada perusahaan yang
melakukan IPO mencapai persentase yang sangat tinggi, yakni sebesar 91.27%.
Underpricing bersifat tidak menguntungkan bagi perusahaan karena dana yang
diperoleh dari publik tidak maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat underpricing dan faktor-faktor yang memengaruhi
underpricing pada perusahaan non keuangan yang melakukan IPO tahun 2014-
2018. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ialah data kuantitatif dan
kualitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui
website IDX dan e-bursa, prospektus perusahaan serta berbagai literatur keuangan
lainnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling
dengan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel earning per share dan current ratio berpengaruh dengan arah
positif terhadap underpricing, serta reputasi underwriter berpengaruh dengan arah
negatif terhadap underpricing. Sementara itu, variabel return on asset, return on
equity, dan nilai penawaran saham tidak berpengaruh terhadap underpricing pada
perusahaan non keuangan yang melakukan IPO tahun 2014 hingga 2018. | id |