Analisis Keberlanjutan Usahatani Minapadi di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Abstract
Kecamatan Pacet merupakan salah satu daerah di Kabupaten Bandung yang
menerapkan konsep usahatani minapadi. Usahatani minapadi menggunakan inputinput
yang berbeda dengan usahatani monokultur karena usahatani ini memerlukan
lebih banyak biaya faktor produksi. Beragam aspek dapat ditinjau dalam penelitian
pada usahatani minapadi, terutama aspek ekonomi karena sangat erat kaitannya
dengan kesejahteraan masyarakat dan manfaat ekologi. Potensi usahatani minapadi
sudah banyak diteliti namun analisis pendapatan dan status keberlanjutan usahatani
tersebut belum diketahui secara lebih rinci. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan:
(1) Menganalisis pola usahatani minapadi. (2) Menganalisis pendapatan pada
usahatani minapadi di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. (3) Mengetahui
besarnya indeks keberlanjutan usahatani minapadi di Kecamatan Pacet, Kabupaten
Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif,
analisis pendapatan, dan Multi-Dimensional Scalling (MDS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pola usahatani minapadi pada dasarnya memiliki kesamaan
dengan usahatani monokultur, namun yang membedakannya yaitu pada proses
pengolahan lahan yang terdiri dari kegiatan pembuatan caren untuk tempat tinggal
ikan. Penerimaan yang diperoleh pada usahatani minapadi yaitu sebesar Rp
21.716.560,0 per hektar per musim tanam. Pendapatan atas biaya tunai yang
diperoleh sebesar Rp 9.180.524,1 per hektar per musim tanam dan pendapatan atas
biaya total sebesar Rp 7.888.605,6 per hektar per musim tanam. Nilai R/C rasio atas
biaya tunai sebesar 1,73 dan nilai R/C rasio atas biaya total sebesar 1,57. Nilai
indeks keberlanjutan usahatani minapadi di Kecamatan Pacet adalah 54,88 yang
menunjukkan status cukup berkelanjutan