Keefektifan Pemberian Asam Humat dan Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Status Water Footprint Kakao (Theobroma cacao L.).
Abstract
Produksi kakao di Indonesia menunjukkan penurunan yang salah satunya
disebabkan oleh penurunan luas area tanam. Salah satu usaha untuk meningkatkan
produksi adalah program intensifikasi, yaitu pemupukan. Aplikasi asam humat dan
pupuk hayati dapat digunakan sebagai salah satu langkah alternatif budidaya ramah
lingkungan sehingga dapat menjaga kesuburan tanah dan sumber daya air. Water
footprint merupakan indikator untuk menghitung penggunaan air pada setiap satuan
produksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memahami peran asam
humat dan pupuk hayati dalam meningkatkan pertumbuhan, produksi dan status
water footprint kakao. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memperoleh konsentrasi
asam humat dan pupuk hayati terbaik pada fase bibit, (2) memperoleh konsentrasi
asam humat dan pupuk hayati terbaik yang meningkatkan produksi tanaman kakao
tertinggi, (3) menghitung nilai water footprint tanaman kakao pada perlakuan
kombinasi asam humat dan pupuk hayati.
Penelitian dilakukan di Kebun Kaliwining Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia (PPKKI) di Jember, Jawa Timur. Penelitian dimulai pada bulan Juni 2017
hingga Januari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
pada Percobaan 1 dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada Percobaan 2 dan 3
dengan dua faktor yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi
asam humat yang terdiri atas 5 taraf, yaitu 0, 1 000, 2 000, 3 000 dan 4 000 ppm.
Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati yang terdiri atas 5 taraf, yaitu 0, 500,
1 000, 1 500 dan 2 000 ppm. Dengan demikian terdapat 25 kombinasi perlakuan.
setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak lima kali pada Percobaan 1 dan tiga
kali pada Percobaan 2 dan 3. Data dianalisis menggunakan Anova pada Percobaan
1 dan Anakova pada Percobaan 2 dan 3 dilanjutkan dengan uji berganda Duncan.
Pemberian asam humat 4 000 ppm meningkatkan pertumbuhan bibit kakao
dengan peningkatan bobot kering total sebesar 13.4%. Penyemprotan pupuk hayati
sebesar 1 500 ppm meningkatkan pertumbuhan bibit kakao dengan peningkatan
bobot kering total sebesar 30.6%. Kombinasi pemberian asam humat 3 000 ppm
dan pupuk hayati 2 000 ppm meningkatkan pertumbuhan bibit kakao. Pemberian
asam 1 000 ppm meningkatkan produksi pentil kecil sehat pada tanaman
menghasilkan sebanyak 40.8% dibandingkan kontrol. Penyemprotan pupuk hayati
1 500 ppm meningkatkan produksi pentil, buah, biji pada tanaman menghasilkan
dengan peningkatan produktivitas sebanyak 30.6% dibandingkan kontrol.
Kombinasi pemberian asam humat dan pupuk hayati masing-masing 1 000 ppm
meningkatkan jumlah biji panen pada tanaman menghasilkan. Pemberian asam
humat dan pupuk hayati menurunkan water footprint produksi kakao tetapi secara
statistik tidak berpengaruh nyata.
Collections
- MT - Agriculture [3696]