| dc.description.abstract | Limbah detergen mengandung bahan pencemar yang dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya. Elektrokoagulasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengolahan limbah detergen sehingga kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya dapat berkurang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik awal limbah detergen dan kandungan polutan yang terdapat dalam limbah detergen setelah proses pengolahan limbah, menganalisis pengaruh faktor perlakuan terhadap penurunan kadar polutan dalam limbah detergen, serta menentukan kombinasi perlakuan terbaik. Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan menggunakan elektroda aluminium. Variasi tegangan yang digunakan ialah 15, 18, 21 dan 24 volt, sedangkan variasi waktu perlakuan yang digunakan ialah 30, 60, 90 dan 120 menit. Energi yang dibutuhkan untuk metode pengolahan limbah ini ialah 0.084 kWh/liter dengan biaya total sebesar Rp 377.16/liter. Limbah detergen memiliki pH awal sebesar 7.20, memiliki nilai parameter warna sebesar 2818.50 PtCo, memiliki nilai kekeruhan sebesar 169.10 Ntu, mengandung TSS (Total Suspended Solid) sebesar 727.50 mg/l, MBAS (Methylene Blue Active Substance) sebesar 77.83 mg/l, amonia sebesar 7.64 mg/l, fosfat sebesar 18.28 mg/l, dan COD (Chemical Oxygen Demand) sebesar 2296.80 mg/l. Hasil analisis pada limbah detergen setelah proses pengolahan menunjukkan terjadinya penurunan kadar bahan pencemar terbesar pada parameter warna menjadi 792.00 PtCo, kekeruhan turun menjadi 43.40 Ntu, TSS turun menjadi 92.50 mg/l, MBAS turun menjadi 20.72 mg/l, amonia turun menjadi 1.76 mg/l, fosfat turun menjadi 2.89 mg/l dan COD turun menjadi 118.80 mg/l Nilai parameter pH meningkat menjadi 8.70. | id |
