Keragaman Genetik Dyera costulata (Miq.) Hook.f. dan Dyera polyphylla (Miq.) Steenis Berdasarkan Amplified Fragment Length Polymorphism (AFLP)
Abstract
Indonesia memiliki dua jenis jelutung berdasarkan tempat tumbuhnya, yaitu
jelutung darat (D. costulata) dan jelutung rawa (D. polyphylla). Jelutung digunakan
dalam kegiatan rehabilitasi degradasi hutan dan lahan. Kegagalan penanaman
disebabkan oleh kesalahan identifikasi anakan yang kurang tepat. Penelitian ini
bertujuan menganalisis keragaman genetik dan hubungan evolusi antara Jelutung
rawa dan Jelutung darat menggunakan metode AFLP. 153 sampel jelutung dari 11
populasi berasal dari Sumsel, Riau, Jambi, dan Kalteng. Analisis AFLP
menggunakan 3 kombinasi primer untuk menghasilkan fragment polimorfik. Ratarata
%PLP kedua jelutung sebesar 79% dan He 0.267. Populasi jelutung yang
memiliki hubungan kekerabatan paling dekat ialah populasi D. costulata dari Tebo
dan Indragiri Hulu dengan jarak genetik 0.025. Kekerabatan paling dekat pada
populasi D. polyphylla ditemukan antara populasi TN Tanjung Puting dan TN
Sebangau 0.030. Kedekatan kekerabatan antara kedua jenis jelutung menunjukkan
kemungkinan adanya proses evolusi dari kedua jenis tersebut berasal dari asal usul
yang sama.
Collections
- UT - Silviculture [1361]