Aktivitas Anti Jamur Zat Ekstraktif Kayu Balata (Manilkara bidentata).
View/ Open
Date
2019Author
Putri, Gusti Ayu Made Atika
Syafii, Wasrin
Priadi, Trisna
Metadata
Show full item recordAbstract
Kayu balata (Manilkara bidentata) termasuk ke dalam famili Sapotaceae
yang diketahui memiliki bioaktivitas tinggi. Penelitian ini bertujuan menentukan
kadar zat ekstraktif kayu balata, menguji aktivitas anti jamur zat ekstraktif, dan
mengidentifikasi senyawa kimia fraksi teraktif. Serbuk dimaserasi dengan pelarut
aseton, kemudian difraksinasi menggunakan tiga pelarut lain. Pengujian aktivitas
anti jamur dilakukan menggunakan dua faktor, yaitu fraksi (n-heksan, etil eter, etil
asetat, dan residu) serta konsentrasi ekstrak (0, 50, 100, 250, 500,1000 ppm).
Identifikasi senyawa kimia dilakukan menggunakan metode GC-MS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kadar ekstrak aseton kayu balata sebesar 3.01%.
Aktitivitas anti jamur tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat dengan konsentrasi
1000 ppm dapat menghambat 43% pertumbuhan jamur Schizophyllum commune
dan menghambat 65% pertumbuhan jamur Tyromyces palustris. Analisis GC-MS
menunjukkan terdapat enam senyawa kimia dominan. Acetic acid dan acetaldehyde
diduga berperan aktif dalam menghambat pertumbuhan jamur
Collections
- UT - Forestry Products [2391]