Karakterisasi Kitin dan Kitosan Hasil Moulting Ulat Tepung (Tenebrio molitor).
View/ Open
Date
2019Author
Rodhiyah
Endrawati, Yuni Cahya
Suptijah, Pipih
Metadata
Show full item recordAbstract
Ulat tepung (Tenebrio molitor) merupakan serangga dengan kulit
mengandung kitin sehingga dapat dijadikan sebagai kitosan. Ulat tepung rata-rata
mengalami 15 kali moulting sebelum berubah menjadi pupa. Hasil moulting ulat
tepung tersusun dari kitin yang dapat diekstrak menjadi kitosan. Proses ekstraksi
untuk mendapatkan kitin dan kitosan melalui tahap demineralisasi, deproteinisasi,
depigmentasi, dan deasetilasi. Proses deproteinisasi dan deasetilasi menggunakan 2
larutan basa yang berbeda yaitu NaOH dan KOH dengan konsentrasi yang sama.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas kitin dari larutan NaOH dan KOH
berturut-turut yaitu rendemen 14.77% dan 17.33%, kadar air 9.58% dan 9.48%,
kadar abu 1.33% dan 2.35%, kadar nitrogen 5.21% dan 5.92%, derajat deasetilasi
63.35% dan 13.24%,bentuk partikel granular, serta berwarna cokelat tua. Hasil
penelitian terhadap kualitas kitosan yang dihasilkan dari larutan NaOH dan KOH
berturut-turut yaitu rendemen 7.04% dan 5.46%, kadar air 8.25 dan 8.43%, kadar
abu 0.75% dan 1.50%, kadar nitrogen 3.36% dan 3.96%, derajat deasetilasi 66.70%
dan 66.58%, berbentuk granular, serta berwarna cokelat muda. Hasil moulting ulat
tepung dapat menjadi sumber kitin dan kitosan dengan perbaikan teknik ekstraksi
supaya kualitas yang dihasilkan memenuhi standar yang berlaku.