dc.description.abstract | Penggembalaan sapi di perkebunan kelapa sawit (agropastura) berpotensi
dalam meningkatkan keanekaragaman hayati melalui penyediaan habitat baru dan
penyediaan makanan bagi hewan invertebrata seperti lalat dan kumbang.
Kumbang koprofagus merupakan serangga yang dapat memanfaatkan kotoran
sapi sebagai makanan dan tempat meletakkan telur. Penelitian bertujuan
menganalisis pengaruh penggembalaan sapi di perkebunan kelapa sawit terhadap
keanekaragaman, kelimpahan dan jasa lingkungan dari kumbang koprofagus.
Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit PT. Astra Agro Lestari Tbk. di
Provinsi Kalimantan Tengah. Lokasi pengambilan sampel yaitu tiga blok (empat
plot per blok) kelapa sawit yang digembalakan sapi (kebun agropastura) dan
dibandingkan tiga blok kelapa sawit yang tidak digembalakan sapi (kebun
nonagropastura). Pengambilan sampel serangga kumbang koprofagus dilakukan
menggunakan perangkap jebak dengan umpan pada garis transek 150 m di setiap
plot. Sepuluh perangkap dipasang di setiap jalur transek per plot selama 48 jam.
Uji pemindahan kotoran dilakukan dengan memasang 700 g kotoran sapi segar
yang telah dibekukan dan diletakkan di tengah setiap plot. Massa kotoran yang
berkurang diukur pada 2, 4 dan 6 hari setelah pemasangan kotoran. Pengamatan
dilakukan sebanyak empat kali (0, 4, 8 dan 12 minggu). Total ditemukan 24
spesies yang terdiri atas 5 genus dan 11 019 individu kumbang koprofagus.
Kelompok yang paling beragam yaitu genus Onthophagus (16 spesies; 66.7% dari
total koleksi), diikuti Aphodius (4 spesies; 16.6%), Catharsius (2 spesies; 8.3%),
Panelus (1 spesies; 4.2%) dan Oniticellus (1 spesies; 4.2%). Spesies paling
dominan yaitu Onthophagus ventralis, yang jumlah individunya lebih dari 50%
hasil koleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman kumbang
koprofagus di kebun agropastura dan kebun nonagropastura adalah sama, tetapi
kelimpahannya empat kali lebih tinggi di kebun agropastura dibandingkan dengan
kebun nonagropastura. Total pemindahan kotoran di kebun nonagropastura 16%
lebih tinggi daripada kebun agropastura. Interaksi empat waktu pengamatan pada
semua blok pengamatan memengaruhi komposisi spesies kumbang koprofagus.
Penggembalaan sapi di perkebunan kelapa sawit dalam kurun waktu empat kali
pengamatan dapat meningkatkan kelimpahan, tetapi tidak berpengaruh pada
peningkatan keanekaragaman dan jasa lingkungan dari kumbang koprofagus. | id |