Analisis Biodiversitas Hayati dengan Kearifan Lokal di Kampung Adat dan Kampung Non-Adat Kabupaten Bogor
Abstract
Biodiversitas merupakan kelimpahan berbagai jenis sumberdaya alam yang ada di muka bumi. Kelestarian biodiversitas di suatu daerah tidak lepas dari peran manusia yang ada di daerah tersebut. Berbagai kebudayaan memiliki pengetahuan, praktik-praktik, maupun representasi budaya lain dalam memanfaatkan dan menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Kampung Urug merupakan salah satu kampung adat Sunda yang masih mempertahankan kearifan lokalnya. Pelestarian biodiversitas dan pengelolaan lingkungan yang ada di kampung adat dengan berbasis kearifan lokal dapat dijadikan acuan bagi pengelolaan agar dapat menjaga kelestarian biodiversitas yang ada dilingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat biodiversitas di kampung adat dan kampung non-adat untuk dapat mengetahui korelasi antara biodiversitas hayati dengan kearifan lokal sehingga dapat disusun rencana pengelolaan biodiversitas berbasis kearifan lokal. Penilaian indeks biodiversitas Kampung Adat Urug dilakukan di hutan dan hutan larangan, sedangkan penilaian indeks biodiversitas Kampung Cipatat dilakukan di lahan pribadi dan lahan Hak Guna Usaha (HGU). Hasil dari penilaian indeks biodiversitas menunjukkan bahwa tingkat biodiversitas di Kampung Adat Urug lebih tinggi dengan nilai indeks 1,96. Kampung Cipatat memiliki indeks yang lebih rendah yaitu 1,34. Kedua indeks biodiversitas ini berada di kategori sedang. Namun hasil Uji T menunjukkan kedua indeks ini berbeda secara nyata. Sehingga dapat secara valid disimpulkan bahwa indeks biodiversitas di Kampung Adat Urug lebih tinggi daripada di Kampung Cipatat. Regresi logistik dilakukan untuk mengetahui korelasi indeks biodiversitas dengan kearifan lokal. Hasil dari analisis regresi logistik menunjukkan adanya hubungan positif antara indeks biodiversitas dengan kearifan lokal. Untuk merumuskan rekomendasi pengelolaan biodiversitas dilakukan analisis Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT). Analisis ini menghasilkan 8 rekomendasi strategi pengelolaan biodiversitas dengan berbasis kearifan lokal.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]