Show simple item record

dc.contributor.advisorNuraida, Lilis
dc.contributor.advisorNuryani, Hanifah Lioe
dc.contributor.authorRestiani, Yeni
dc.date.accessioned2019-09-30T04:40:41Z
dc.date.available2019-09-30T04:40:41Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98733
dc.description.abstractAflatoksin M1 (AFM1) adalah metabolit dari hidroksilasi aflatoksin B1, bersifat karsinogenik dan terdapat pada susu dan produk berbahan dasar susu, termasuk produk formula bayi dan anak. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara paparan aflatoksin M1 dengan gangguan pertumbuhan pada bayi dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian risiko AFM1 pada bayi dan anak usia 0-36 bulan melalui konsumsi produk formula. Tahapan dalam penelitian ini adalah melakukan kajian paparan AFM1 pada produk formula untuk bayi dan anak usia 0-36 bulan dan selanjutnya karakterisasi risiko AFM1. Kajian paparan dilakukan untuk mengetahui nilai Estimated Daily Intake (EDI) dengan menggunakan data konsentrasi AFM1 dan data konsumsi produk formula. Data konsentrasi AFM1 diperoleh dari data yang tercantum pada Certificate of Analysis (CoA) produk formula yang terdaftar di BPOM pada periode Januari 2015 hingga Juni 2018. Untuk perhitungan rata-rata konsentrasi AFM1 dan kajian paparan AFM1, konsentrasi AFM1 yang tidak terdeteksi (no detected atau ND) dinyatakan dengan nilai 0 pada skenario lower bound (LB) dan dinyatakan nilai limit deteksi ( Limit of Detection atau LOD) untuk skenario upper bound (UB). Data konsumsi yang digunakan adalah data konsumsi berdasarkan anjuran pelaku usaha dan data konsumsi berdasarkan survei konsumsi makanan individu (SKMI) tahun 2015 dari Kementerian Kesehatan RI. Karakterisasi risiko ditetapkan dengan menggunakan indeks bahaya, yaitu rasio antara EDI dan threshold dose 50 (TD50) AFM1 (10.38 mcg/kgBB) dibagi safety factor (50000). Selain indeks bahaya, karakterisasi risiko juga ditetapkan dengan nilai margin of exposure (MoE), yaitu rasio antara TD50 dengan EDI. Berdasarkan data CoA pada pendaftaran pangan dan data LOD AFM1, konsentrasi AFM1 pada produk formula berkisar antara tidak terdeteksi hingga 0.250 ng/g. LOD dari analisis AFM1 yang tercantum pada CoA berkisar antara 0.01 sampai dengan 0.025 ng/g. Konsentrasi rata-rata AFM1 pada formula bayi, formula lanjutan dan formula pertumbuhan untuk skenario LB adalah 0.023, 0.042 dan 0.004 ng/g. Nilai rata-rata konsentrasi ini semuanya masih dibawah batas maksimum AFM1 pada produk susu (0.5 ng/g) seperti tercantum dalam Peraturan BPOM No.HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan tahun 2009. Dalam hal ini, konsentrasi rata-rata AFM1 tertinggi terdapat pada formula lanjutan dengan konsentrasi sekitar dua kali lebih tinggi dari formula bayi dan sekitar sebelas kali lebih tinggi dari formula pertumbuhan. Nilai EDI rata-rata AFM1 untuk bayi usia 0-6 bulan, 6-12 bulan dan anak usia 1-3 tahun berdasarkan survei konsumsi individu untuk skenario LB adalah 0.260, 0.282 dan 0.029 ng/kgBB/hari. Nilai EDI rata-rata AFM1 untuk bayi usia 0-6 bulan, 6-12 bulan dan anak usia 1-3 tahun berdasarkan konsumsi anjuran pelaku usaha untuk skenario LB adalah 0.403, 0.663 dan 0.031 ng/kgBB/hari. Nilai indeks bahaya rata-rata AFM1 berdasarkan EDI anjuran pelaku usaha dan EDI survei konsumsi individu untuk skenario LB yang nilainya lebih dari satu terdapat pada kelompok usia 0-6 bulan dan 6-12 bulan. iv Konsentrasi rata-rata AFM1 pada formula bayi, formula lanjutan dan formula pertumbuhan untuk skenario UB adalah 0.034, 0.051, dan 0.012 ng/g. Nilai rata-rata konsentrasi ini masih memenuhi ketentuan Peraturan BPOM No.HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Dalam hal ini, konsentrasi rata-rata AFM1 tertinggi terdapat pada formula lanjutan dengan konsentrasi sekitar satu setengah kali lebih tinggi dari formula bayi dan sekitar empat kali lebih tinggi dari formula pertumbuhan. Nilai EDI rata-rata AFM1untuk bayi usia 0-6 bulan, 6-12 bulan dan anak usia 1-3 tahun berdasarkan konsumsi individu untuk skenario UB adalah 0.386, 0.343 dan 0.092 ng/kgBB/hari. Nilai EDI rata-rata AFM1 untuk bayi usia 0-6 bulan, 6-12 bulan dan anak usia 1-3 tahun berdasarkan konsumsi anjuran pelaku usaha pada skenario UB adalah 0.598, 0.809 dan 0.098 ng/kgBB/hari. Indeks bahaya rata-rata AFM1 berdasarkan EDI anjuran pelaku usaha dan EDI survei konsumsi individu pada skenario UB yang nilainya lebih dari satu terdapat pada kelompok usia 0-6 bulan dan 6-12 bulan, sedangkan pada kelompok usia 1-3 tahun indeks bahaya rata-rata AFM1 kurang dari 1. Perhitungan indeks bahaya berdasarkan EDI anjuran pelaku usaha dan EDI survei konsumsi individu, untuk LB atau UB, menunjukkan bahwa pada bayi hingga usia 12 bulan memiliki risiko kesehatan dari paparan AFM1. Meskipun anak pada usia 1-3 tahun memiliki risiko kesehatan yang rendah dengan melihat paparan rata-rata berdasarkan berdasarkan EDI anjuran pelaku usaha dan EDI survei konsumsi individu, tetapi pada P95 berdasarkan EDI survei konsumsi individu menunjukkan paparan yang lebih tinggi sehingga nilai indeks bahayanya lebih dari 1. Hasil perhitungan dari nilai MoE menunjukkan tingkat risiko yang setara yang diperoleh dengan nilai indeks bahaya. Mengingat AFM1 merupakan hasil metabolit dari AFB1 yang berasal dari pakan hewan dan sifat AFM1 yang tahan panas pada proses pengolahan susu, diperlukan upaya untuk menekan konsentrasi AFB1 pada pakan, utamanya pada pakan sapi. Terhadap produk formula yang beredar diperlukan monitoring berkala terhadap kandungan AFM1.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFood Technologyid
dc.subject.ddcAflatoxinid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleKajian Risiko Aflatoksin M1 dalam Produk Formula untuk Bayi dan Anak usia 0-36 Bulanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAflatoksin M1id
dc.subject.keywordformula bayiid
dc.subject.keywordformula lanjutanid
dc.subject.keywordformula pertumbuhanid
dc.subject.keywordindeks bahayaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record