Clustering Data Polutan Kabut Asap Hasil Pemodelan WRFChem di Riau tahun 2015 Menggunakan Algoritme ST-GRID
Abstract
Bencana asap akibat kebakaran lahan gambut yang terjadi di Riau pada tahun
2015 telah menyebabkan 25 834 orang menderita infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) dan status daerah Riau tanggap darurat. Kondisi tanggap darurat merupakan
kondisi diperlukan serangkaian kegiatan dengan segera pada saat bencana untuk
menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Besarnya dampak yang disebabkan
oleh kebakaran hutan tidak dapat diperkirakan karena terbatasnya informasi
prediksi persebaran polutan dari kebakaran hutan. Dalam penelitian ini, pemodelan
persebaran polutan kabut asap menggunakan WRF-Chem. Persebaran polutan
kabut asap dikelompokkan menggunakan algoritme clustering ST-GRID. Hasil
clustering divisualisasikan ke dalam bentuk peta dilakukan menggunakan
QuantumGIS dan divalidasi dengan perhitungan nilai silhouette index. Analisis
hasil clustering didapat nilai silhouette index tertinggi sebesar 0.1512 dan nilai
kerapatan tertinggi sebesar 0.0093. Kandungan polutan CO di Kabupaten Indragiri
Hilir dan Rokan Hulu sebesar 0.0840 ppmv dalam batas wajar bagi kesehatan.
Kandungan polutan CO2 di Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 369.9983 ppmv
tergolong tercemar.
Collections
- UT - Computer Science [2335]