Pendugaan Emisi Gas Karbondioksida Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.
View/ Open
Date
2019Author
Putri, Citra Septriantri
Saharjo, Bambang Hero
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hutan dan lahan merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia dan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan. Salah satunya adalah emisi gas karbondioksida yang keberadaannya sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim global. Oleh karena itu, diperlukan informasi terkait pendugaan emisi gas karbondioksida pada daerah rawan kebakaran, salah satunya adalah Kalimantan Barat, sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Metode yang dilakukan adalah dengan menduga luasan area terbakar kemudian dilakukan pendugaan emisi gas karbondioksida yang mengacu pada kehilangan biomassa yang terbakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah hotspot yang terdeteksi di Kabupaten Ketapang secara berurutan pada tahun 2013, 2015 dan 2017 sebesar 368, 2824 dan 141 titik hotspot yang didominasi oleh pertanian lahan kering campur, belukar rawa dan belukar. Sementara itu, emisi gas karbondioksida yang dihasilkan pada tahun 2013, 2015 dan 2017 di tanah mineral sebesar 644 135.92 ton CO2 , 3 455 169.72 ton CO2 dan 293 967.87 ton CO2, sedangkan di lahan gambut emisi yang dikeluarkan sebesar 48 162.91 ton CO2 , 919 640.45 ton CO2 dan 10 835.71 ton CO2.
Collections
- UT - Silviculture [1361]