View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Distribusi Mesoscale Convective Complex di Pulau Sumatera.

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (13.75Mb)
      Date
      2019
      Author
      Ramadani, Cahya
      Hidayat, Rahmat
      Nuryanto, Danang Eko
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Benua Maritim Indonesia (BMI) merupakan salah satu wilayah terjadinya Mesoscale Convective Complex (MCC). Kejadian MCC terbesar di BMI terjadi di Samudera Hindia bagian Timur. Pulau Sumatera yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia bagian Timur memperoleh dampak langsung dari adanya kejadian MCC yang muncul di wilayah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih lanjut mengenai kemunculan MCC di Pulau Sumatera dan sekitarnya. Berdasarkan hasil penelitian selama 6 tahun (2012 – 2017), terdapat 228 kejadian MCC di Pulau Sumatera dan sekitarnya. Kejadian paling banyak terjadi di Samudera Hindia, sebanyak 161 kejadian. Puncak kejadian MCC terjadi selama musim DJF, sebanyak 65 kejadian. Rata-rata durasi kejadian MCC di Pulau Sumatera dan sekitarnya terjadi selama 9.6 jam. Sebagian besar kejadian MCC terjadi pada malam hari dan mencapai fase maksimum pada pagi hari. Kejadian MCC pada penelitian ini memiliki luas rata-rata selimut awan sebesar 263393 km2. Salah satu kejadian MCC di Pulau Sumatera dan sekitarnya terjadi pada tanggal 15 November 2016 di Provinsi Jambi (dekat Provinsi Riau). Kejadian tersebut terjadi selama 7 jam, mulai dari pukul 12:00 – 18:00 UTC. MCC mulai teridentifikasi di Provinsi Jambi kemudian bergerak ke arah Barat Laut hingga mencapai fase maksimum. Saat fase maksimum, titik pusat sistem awan berada di 0.59oS dan 101.82oE dengan luas selimut awan sekitar 221150 km2. Eksentrisitas sistem awan saat fase maksimum bernilai 0.9. Saat kejadian MCC terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi di Provinsi Jambi dan sekitarnya, terutama pada pukul 15:00 UTC (fase maksimum MCC). Saat pukul 15:00 UTC, intensitas curah hujan di Stasiun Japura dan Stasiun Sultan Taha mencapai 61 mm 3h-1 dan 31 mm 3h-1. Hasil identifikasi ini menunjukkan bahwa MCC tidak hanya mempengaruhi curah hujan di wilayah terjadinya MCC, tetapi juga di wilayah sekitar kejadian.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98475
      Collections
      • UT - Geophysics and Meteorology [1466]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail