dc.description.abstract | Nematoda Aphelenchoides besseyi merupakan OPT penyebab penyakit
pucuk putih pada padi yang menyebabkan kehilangan hasil sekitar 31% di
Indonesia. Pengendalian yang efektif dalam mengeliminasi A. besseyi adalah
melalui perlakuan air panas (HWT), namun alat dan fasilitas untuk penerapan
skala besar belum tersedia di Indonesia. Salah satu alternatif pengendalian A.
besseyi adalah dengan menggunakan kitosan. Penelitian ini menggunakan 2 jenis
kitosan, yaitu kitosan asal Departemen Teknologi Hasil Perairan IPB dan kitosan
komersil masing-masing dengan konsentrasi 1%, 0.75%, 0.5%, dan 0.25%.
Sebagai pembanding, dilakukan juga pengujian dengan perlakuan air panas pada
suhu 50 °C. Hasil pengujian menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata antara
perendaman 15, 20, dan 25 menit terhadap viabilitas benih dan populasi nematoda
yang diamati. Pengujian viabilitas benih menunjukkan perlakuan air panas,
kitosan THP untuk seluruh konsentrasi, dan kitosan komersil 0.25% tidak
berdampak buruk terhadap viabilitas benih. Hasil ekstraksi populasi A. besseyi
menunjukkan perlakuan air panas tetap memberikan hasil yang lebih baik dengan
jumlah nematoda terekstraksi lebih sedikit dibandingkan perlakuan lainnya. Selain
itu, perlakuan kitosan 0.25% baik asal THP maupun komersil juga menunjukkan
pengaruh nyata terhadap penurunan populasi nematoda serta menghasilkan hasil
analisis statistik yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan air panas. Nematoda
yang diberi perlakuan kitosan mengalami kerusakan morfologi yang kemungkinan
dikarenakan fungsi gugus amida yang bersifat polikationik. Hasil penelitian ini
menunjukkan perlakuan kitosan konsentrasi 0.25% selama 15 menit efektif untuk
pengendalian A. besseyi melalui perlakuan benih. | id |