dc.description.abstract | Elang bondol (Haliastur indus) merupakan fauna yang dijadikan sebagai
maskot DKI Jakarta. Sayangnya, populasi elang bondol semakin berkurang karena
perdagangan satwa ilegal dan rusaknya habitat wilayah rawa di Jakarta. Salah satu
langkah untuk tetap menjaga keberadaan jenis ini adalah dengan upaya konservasi
ex-situ. Konservasi ex-situ elang bondol di Jakarta terdapat di Pusat Rehabilitasi
Elang, Pulau Kotok, Kepulauan Seribu dan Taman Margasatwa Ragunan (TMR).
Kegiatan pengelolaan merupakan faktor penting untuk menjaga keberlanjutan
konservasi ex-situ elang bondol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pengelolaan lanskap konservasi exsitu
elang bondol di DKI Jakarta, menyusun kriteria untuk pengelolaan konservasi
ex-situ elang bondol, dan menyusun rekomendasi pengelolaan lanskap untuk
konservasi ex-situ elang bondol. Penelitian ini dilakukan dengan analisis data yaitu
dengan pendekatan analisis kualitatif (deskriptif) dan analisis SWOT untuk
menyusun rencana pengelolaan yang tepat. Pada penelitian ini menghasilkan
beberapa kriteria-kriteria pengelolaan yaitu terdiri dari kriteria lingkungan dan
penempatan kandang, kriteria fasilitas konservasi, kriteria fasilitas kandang dan
pengelolaan kebersihannya, serta kriteria pengelolaan pakan. Berdasarkan kriteriakriteria
tersebut pengelolaan di Pusat Rehabilitasi Elang Pulau Kotok sudah
memenuhi 92.58 % dari kriteria, sedangkan pengelolaan di TMR sudah memenuhi
84.93% dari kriteria. Rekomendasi disusun berdasarkan hasil analisis SWOT dan
evaluasi sehingga didapatkan empat rekomendasi umum yang lebih ditujukan untuk
pemerintah dan LK atau LSM terkait, serta masing dua rekomendasi untuk Pusat
Rehabilitasi Elang di Pulau Kotok dan TMR yang berupa peningkatan kualitas lanskap
dan penambahan fasilitas. | id |