dc.description.abstract | Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan keragaman budaya di dalamnya. Terdapat banyak kampung adat dari Sabang sampai Merauke. Kampung Adat Ratenggaro di Sumba, Nusa Tenggara Timur adalah salah satu contohnya. Keunikan yang terdapat pada Kampung Adat Ratenggaro adalah keberadaan rumah adat menara dan situs megalitikum berupa kubur batu. Selain itu, terdapat keunikan lain terkait tata cara pembuatan rumah adat. Pola rumah diorientasikan oleh Uma Katoda Kataku dan Uma Kalama. Namun, kondisi lanskap dan permasalahan sosial Kampung Adat Ratenggao tidak cukup baik untuk menunjang aktivitas wisata budaya di dalamnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang desain lanskap di Kampung Adat Ratenggaro untuk tujuan wisata budaya dan penataan elemen lanskap untuk kawasan wisata budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik tapak, menganalisis dan sintesis, merancang dan mendesain Kampung Adat Ratenggaro sebagai kawasan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan pada empat aspek, yaitu biofisik, sosial, budaya, dan wisata. Metode tersebut dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu persiapan, inventarisasi, analisis dan sintesis, pembuatan konsep, desain dan gambar konstruksi, serta pembuatan laporan. Konsep dasar dari tapak tersebut ialah “House Society”. Konsep tersebut bertujuan agar pengunjung merasakan bahwa masyarakat Sumba khususnya Kampung Adat Ratenggaro memiliki unit sosial inti berupa rumah adat sebagai pusat aktivitas sosial budaya, religi, dan ekonomi. Konsep desain yang diterapkan pada tapak mengacu pada konsep dasar house society, maka konsep desain diambil dari beberapa susunan konstruksi dan ornamen yang melekat pada rumah adat Sumba. Seperti Witi Karimbiyo, Pongga dan Lele, Mata Kerbau dan Loluga, serta Mamuli dan Marangga. Hasil akhir dari penelitian ini adalah konsep rekomendasi, block plan, site plan, detail desain, dan ilustrasi desain. | id |