Show simple item record

dc.contributor.advisorMaarif, Mohamad Syamsul
dc.contributor.advisorRiani, Etty
dc.contributor.advisorNoor, Susan Maphilindawati
dc.contributor.authorZainuddin, Nuryani
dc.date.accessioned2019-06-25T08:10:09Z
dc.date.available2019-06-25T08:10:09Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98045
dc.description.abstractMeningkatnya perdagangan ternak menyebabkan ramainya lalu lintas ternak antar negara dan antar area di Indonesia. Hal tersebut berpotensi membawa hama dan penyakit hewan yang mengancaman industri peternakan, dengan demikian pengawasan lalu lintas ternak di Indonesia dilaksanakan di dalam Instalasi Karantina Hewan (IKH). IKH adalah suatu bangunan berikut peralatan, lahan serta sarana pendukung yang diperlukan sebagai tempat untuk melakukan tindakan karantina yang harus memenuhi persyaratan teknis. Namun di sisi lain, aktifitas di IKH dapat menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan di sekitarnya seperti udara, air, dan tanah serta menjadi sumber penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan strategi pengelolaan limbah IKH ruminansia besar yang berkelanjutan melalui evaluasi mutu air limbah dan badan air IKH sesuai Permen LH 5/2014 dan PP 82/2001. Analisis peran karakteristik, pengetahuan, dan sikap pekerja terhadap perilaku pengelolaan limbah di IKH dengan analisis jalur (path analysis). Indeks, status dan atribut pengungkit keberlanjutan pengelolaan limbah IKH secara berkelanjutan melalui dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan dianalisis dengan multidimentional scalling (MDS) yang disebut Rap-IKH. Penentuan faktor kunci keberlanjutan IKH menggunakan parcipatory prospective analysis (PPA) dan menggunakan Analytical hierarchy process (AHP) untuk memformulasikan prioritas strategi pengelolaan limbah IKH yang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan secara umum air limbah dan badan air permukaan IKH melebihi baku mutu sesuai Permen LH 5/2014 dan PP 82/2001. Peran umur, pendidikan, masa kerja, penghasilan, pengetahuan dan sikap pekerja berpengaruh sebesar 90.13% terhadap perilaku pengelolaan limbah di IKH dengan pengaruh langsung sebesar 27.64% dan tidak langsung sebesar 62.66%, sedangkan 9.87% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Indeks dan status keberlanjutan IKH pihak lain yaitu 57.47 (cukup berlanjut) sedangkan IKH pemerintah yaitu 45.02 (kurang berlanjut). Faktor kunci keberlanjutan pengelolaan limbah di IKH yaitu, Teknologi pemanfaatan limbah IKH; Komitmen IKH melakukan monitoring dan evaluasi kualitas lingkungan; Komitmen Badan Karantina Pertanian untuk monitoring IKH, Pemantauan implementasi UKL/UPL; Alokasi anggaran kesehatan karyawan; Teknologi meminimalisir risiko limbah padat dan limbah cair. Berdasarkan analisis AHP, Strategi pengelolaan limbah IKH yang berkelanjutan yang direkomendasikan adalah “meningkatkan kualitas ekologi melalui Pelaksanaan UKL/UPL setiap enam bulan dengan mengimplementasikan biosecurity check dan pencegahan invasi penyakit hewan melalui peningkatan teknologi pengelolaan limbah IKH”.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcWaste Managementid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcCilacap Jawa Tengahid
dc.titleStrategi Pengelolaan Limbah pada Instalasi Karantina Hewan (IKH) Ruminansia Besar yang Berkelanjutan.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordAnalitikal hirarki prosesid
dc.subject.keywordInstalasi Karantina Hewanid
dc.subject.keywordAnalisis keberlanjutanid
dc.subject.keywordProspektif analisisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record