Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.authorFadila, Jauhari Dwiputra
dc.date.accessioned2019-06-24T08:55:54Z
dc.date.available2019-06-24T08:55:54Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98012
dc.description.abstractSektor pertanian di Indonesia masih belum diminati oleh para investor dalam negri maupun luar negri. Hal ini terlihat dari kecilnya kapitalisasi pasar (market capital) sektor pertanian di pasar saham dibandingkan sektor infrastruktur, properti, ataupun keuangan (IDX 2016). Kondisi tersebut sejalan dengan tingkat return saham sektor pertanian yang tidak stabil, dimana pada tahun 2015 indeks harga saham sektor pertanian turun hingga 26 persen (IDX 2016, diolah). Fluktuasi return saham yang tinggi, sering menjadi alasan investor menghindari saham tersebut (Ariyanti 2016). Tingkat pengembalian suatu saham (stock return) dijadikan indikator utama seorang investor dalam menentukan portofolio investasinya (Suryawardana et al. 2016). Tinkat return saham yang tinggi akan menarik investor terhadap saham tersebut. Namun tingginya return saham sejalan lurus dengan tingkat risiko yang akan diterima investor tersebut (high risk-high return). Maka seorang investor membutuhkan ukuran mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi return saham perusahaan yang akan dipilihnya. Setalah dilakukan beberapa uji asumsi klasi maka model ARCH/GARCH dipilih untuk menduga faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhi return saham perushaan kelapa sawit. Kriteria pemilihan model GARCH berdasarkan nilai AIC, SIC, R2, dan uji efek ARCH. Hasil penelitian menunjukan pengaruh dampak statis dilakukan dengan pendekatan ARCH/GARCH. Hasil menunjukan bahwa variabel uang beredar (M2) dan harga CPO secara signifikan dan berhubungan positif berpengaruh terhadap seluruh saham terpilh, sedangkan harga minyak bumi hanya ditemukan signifikan berhuubungan negatif pada saham CEKA. Kemudian risiko return saham disetiap perusahaan dipengaruhi oleh satu periode sebelum nya (lag -1), kecuali pada saham AALI yang dipengaruhi oleh 2 periode sebelumnya. Pada saham CEKA juga terdapat leverage effect yang mengindikasikan bahwa risiko saham kelapa sawit lebih rentan terhadap adanya kabar buruk (bad news).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcPalm Oilid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleAnalisi Faktor-Faktor Makroekonomi yang Memengaruhi Return Stock Perusahaan Kelapa Sawit yang di Bursa Efek Indonesia (BEI)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCPOid
dc.subject.keywordmakroekonomiid
dc.subject.keywordreturn sahamid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record