Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnadar, Feri
dc.contributor.advisorKusumaningrum, Harsi D
dc.contributor.authorIrawati, Heny
dc.date.accessioned2019-06-24T07:34:07Z
dc.date.available2019-06-24T07:34:07Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98010
dc.description.abstractProduk perikanan Indonesia merupakan komoditas ekspor yang potensial dan strategis. Di antara negara tujuan ekspor produk perikanan yang sangat menjanjikan adalah pasar Uni Eropa dengan persentase ekspor sebesar 8-10% setiap tahunnya. Uni Eropa memiliki peraturan keamanan pangan yang ketat untuk produk perikanan, yang hatus diperhatikan oleh produsen produk perikanan di Indonesia. Produk perikanan yang diekspor ke Uni Eropa dipersyaratkan untuk diproduksi dari Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang telah mempunyai sertifikat penerapan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) Grade A. Namun masih terjadi kasus penolakan dengan alasan ditemukannya cemaran mikrobiologi dan kimia yang melebihi ambang batas standar Uni Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab penolakan dan faktor utama yang berpengaruh sebagai penyebab kasus penolakan tersebut dengan menggunakan pendekatan Root Cause Analysis (RCA). Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: (1) identifikasi dan analisis data penolakan produk perikanan di Uni Eropa dari tahun 2007 sampai 2017 dan (2) melakukan analisis faktor utama tiga penyebab penolakan produk perikanan tertinggi di Uni Eropa dengan pendekatan RCA, dan (3) merumuskan tindakan perbaikan untuk menyelesaikan masalah faktor utama penyebab penolakan. Data yang digunakan adalah data penolakan produk perikanan yang diekspor ke Uni Eropa selama periode 2007-2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa tiga penyebab tertinggi penolakan produk perikanan Indonesia adalah cemaran merkuri (33 kasus), cemaran histamin (16 kasus) dan cemaran Salmonella (12 kasus). Faktor utama penyebab penolakan untuk merkuri adalah: (1) monitoring kandungan merkuri di UPI kurang memadai, dan (2) pencemaran merkuri pada lingkungan perairan sebagai akibat limbah industri yang menggunakan merkuri. Faktor utama penyebab penolakan karena kandungan histamin adalah: (1) penanganan ikan tuna pada produksi primer serta pengetahuan nelayan dan pekerja terkait sanitasi dan higiene tidak memadai dan (2) rantai dingin tidak terpelihara sejak dari penanganan ikan diatas kapal sampai ke UPI. Faktor utama penyebab penolakan karena kontaminasi Salmonella adalah: (1) penanganan ikan pada produksi primer (nelayan dan pengumpul) yang tidak memadai, dan (2) potensi kontaminasi silang dari karyawan dan peralatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood Technologyid
dc.subject.ddcRejection Analysisid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleAnalisis Penyebab Penolakan Produk Perikanan Indonesia oleh Uni Eropa Periode 2007- 2017 dengan Pendekatan Root Cause Analysisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHistaminid
dc.subject.keywordmerkuriid
dc.subject.keywordproduk perikananid
dc.subject.keywordpenolakanid
dc.subject.keywordUni Eropaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record