Show simple item record

dc.contributor.advisorIndrawati, Agustin
dc.contributor.advisorMurtini, Sri
dc.contributor.authorIntansari, Variena
dc.date.accessioned2019-06-24T03:02:26Z
dc.date.available2019-06-24T03:02:26Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97983
dc.description.abstractPakan memiliki peran penting dalam manajemen pemeliharan suatu peternakan. Permasalahan kesehatan hewan ternak salah satunya terjadi karena pakan yang tidak sehat. Pakan tersebut telah terkontaminasi oleh cemaran mikotoksin yang dihasilkan dari kapang. Okratoksin merupakan salah satu jenis mikotoksin yang dapat dijumpai pada pakan. Okratoksin terdiri dari tiga tipe yaitu okratoksin A (OTA), okratoksin B (OTB) dan okratoksin C (OTC). Jenis okratoksin yang umum dijumpai di alam dan bersifat stabil adalah OTA. Okratoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan dari Aspergillus sp dan Penicillium sp. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kejadian cemaran okratoksin pada pakan babi asal sentra peternakan babi di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Pulau Bulan, Solo, Lampung, Banten, Jakarta dan Bogor. Besaran sampel menggunakan metode Thrusfield (2006) sehingga didapatkan 36 sampel yang berasal dari sentra peternakan Indonesia. Metode pengujian dilakukan menggunakan ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) kompetitif dan isolasi serta identifikasi kapang. Hasil uji ELISA menunjukkan 6 dari 36 sampel (16.7%) positif terhadap cemaran okratoksin. Hasil pengujian untuk sampel ampas tahu dan MBM (Meat Bone Meal) masih dibawah ambang batas yang ditetapkan oleh BPOM 5 ppb. Pakan pelet dengan sampel yang berasal dari Lampung memiliki konsentrasi cemaran okratoksin yang tinggi yaitu 19 ppb. Hasil identifikasi kapang menunjukkan beberapa sampel positif terhadap Aspergillus sp dan Penicillium sp. Kapang hasil isolasi dari sampel pakan yang tumbuh berpotensi dalam memproduksi OTA. Selain itu juga proses penyimpanan pakan diduga mempengaruhi kapang dalam memproduksi okratoksin. Hasil identifikasi juga menemukan ada kapang lain yang berpontensi menghasilkan mikotoksin seperti A. flavus, A. fumigatus dan Fusarium.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMedical Microbiologyid
dc.subject.ddcOchratoxinsid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleCemaran Okratoksin pada Pakan Babi Asal Sentra Peternakan Babi di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordA. nigerid
dc.subject.keywordBabiid
dc.subject.keywordOkratoksinid
dc.subject.keywordPakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record