Show simple item record

dc.contributor.advisorPandjaitan, Nurmala K
dc.contributor.authorSarotama, Anggraeni Puteri
dc.date.accessioned2019-06-20T01:18:30Z
dc.date.available2019-06-20T01:18:30Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97937
dc.description.abstractMasalah kekurangan air bersih merupakan masalah umum di perkotaan terutama pada permukiman padat penduduk di tengah kota. Keberadaan komunitas memegang peranan penting untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih yang terjadi. Resiliensi komunitas dapat menjaga kehidupan komunitas dan mengurangi dampak buruk, serta tetap mempertahankan kondisi dan fungsi suatu komunitas. Hasil penelitian menemukan bahwa pada saat ini komunitas Pulo Geulis sudah lebih banyak menggunakan air PAM sebagai sumber air bersih, dan sudah sedikit memanfaatkan air hujan dan air limbah (bekas mencuci bahan pangan) untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga. Masyarakat memiliki kemampuan dalam mengingat pengetahuan lokal dan pengalaman bersama, namun belum memanfaatkannya untuk menciptakan adaptasi baru. Masyarakat Pulo Geulis memiliki hubungan yang erat dengan sesama di dalam komunitas maupun di luar komunitas. Para pemangku kepentingan juga saling bersinergi melakukan aksi kolektif yang melibatkan berbagai pihak seperti masyarakat, kelembagaan, pemerintah, dan sektor swasta.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCommunity Developmentid
dc.subject.ddcCommunity Resilienceid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleResiliensi Komunitas dalam Kekurangan Air Bersihid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordair bersihid
dc.subject.keywordaksi kolektifid
dc.subject.keywordkapasitas adaptasiid
dc.subject.keywordkohesivitasid
dc.subject.keywordkolaborasi pemangku kepentinganid
dc.subject.keywordresiliensi komunitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record