Efektivitas Implementasi kebijakan Pengelolaan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim di Provinsi Riau
View/Open
Date
2019Author
Suhada, Nur
Kartodihardjo, Hariadi
Darusman, Dudung
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Hutan Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) merupakan kawasan
yang memiliki fungsi pokok sebagai koleksi flora dan fauna yang dimanfaatkan
untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan ekowisata. Sejak ditetapkan pada
tahun 1999, pengelolaan Tahura SSH terus mengalami penurunan fungsi karena
meningkatnya penguasaan lahan yang telah menyebabkan deforestasi hutan
menjadi perkebunan kelapa sawit. Pengelolaan Tahura SSH diidentikkan dengan
kegiatan administratif bukan pada design aksi kebijakan. Kegagalan kebijakan
pengelolaan Tahura SSH belum berdampak (outcome) bagi masyarakat karena
stigma yang dibangun bahwa pengelolaan kawasan akan berhasil apabila
kebijakan yang dibuat mampu mempertahankan luasan kawasan buka berorientasi
pada fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis isi (content analysis)
teks kebijakan pengelolaan Tahura SSH (2) menganalisis efektivitas implementasi
kebijakan pengelolaan kawasan Tahura SSH serta hambatan – hambatan yang
mempengaruhi pelaksanaan kebijakan tersebut dan (3) merumuskan strategi
kebijakan dalam peningkatan efektivitas pengelolaan Tahura SSH bersama
masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di Tahura SSH Provinsi Riau. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview), pengamatan terlibat,
dan review dokumen. Analisis data menggunakan desain penelitian deskriptif
kualitatif dengan pendekatan analisis Grindle (1980) yaitu isi kebijakan dan
konteks implementasi, policy process analysis oleh International of Development
Study (IDS) (2006) yang diukur dengan pendekatan narasi, aktor dan jaringan dan
Maser (1994) diukur dengan pertimbangan keinginan secara sosial-ekonomi dan
pertimbangan keinginan secara ekologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya gap antara kebijakan dengan
implementasi di lapangan antara lain adanya ketidaksesuaian antara teks kebijakan
dengan kondisi faktual dilapangan. Hal ini dapat dilihat dari penguatan kapasitas
kelembagaan, kejelasan penguasaan lahan, pemberdayaan masyarakat, integrasi
blok/ zonasi serta sanksi dan penegakan hukum. Efektivitas implementasi
kebijakan pengelolaan Tahura SSH menunjukkan adanya penyimpangan, state
capture, manuver politik, tingginya transaksi jual beli lahan, weak law
enforcement. Untuk mengefektivkan efektivitas implementasi kebijakan
pengelolaan Tahura SSH maka pemerintah perlu mengefektivkan isi kebijakan
dan implementasi kebijakan sesuai dengan design aksi kebijakan sehingga
berdampak bagi masyarakat sebagai stakeholder utama pengelolaan hutan.
v
Selain itu, hal ini juga perlu didukung dengan inovasi dan transisi tata
kelola untuk memperkecil gap kebijakan dan implementasi di lapangan seperti
penguatan dan optimalisasi kelembagaan, pola kemitraan, integrasi zonasi,
peningkatan komunikasi kepada target groups dalam rangka meningkatkan
efektivitas implementasi kebijakan pengelolaan Tahura SSH.
Collections
- MT - Forestry [1445]