dc.description.abstract | Salah satu alternatif yang dapat meningkatkan produksi dan mengatasi limbah sistem budidaya intensif ikan lele (Clarias sp.) adalah dengan menerapkan teknologi bioflok. Prinsip dasar teknologi bioflok adalah teknologi yang memanfaatkan bakteri heterotrof yang distimulasi dengan menambahkan sumber karbon secara berkelanjutan untuk proses daur ulang nutrien limbah nitrogen. Pemanfaatan bioflok sebagai pakan ikan dapat menurunkan penggunaan pakan buatan. Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat pemberian pakan (Feeding rate, FR) yang menghasilkan kinerja produksi pendederan yang paling baik pada sistem bioflok. Perlakuan dalam penelitian ini adalah FR 5, 7, 9 dan 11% dengan ulangan tiga kali. Ikan lele dipelihara dalam wadah berukuran 1 x 1 x 0.5 m3 dengan padat tebar 1500 ekor m-3 selama 28 hari. Setiap hari lele diberi pakan berupa pelet berkadar protein 40% pada pukul 08.00, 12.00 dan pukul 16.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FR berpengaruh terhadap laju pertumbuhan harian, pertumbuhan panjang dan rasio konversi pakan. Laju pertumbuhan harian ikan lele terendah terdapat pada perlakuan FR 5%, sedangkan peningkatan FR 7% hingga 11% tidak mempengaruhi laju pertumbuhan harian dan pertumbuhan panjang. Walaupun demikian rasio konversi pakan meningkat sejalan dengan peningkatan FCR. Selama pemeliharaan kualitas air berada dalam kisaran optimal. Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa perlakuan FR 7% memiliki nilai penerimaan total dan keuntungan paling tinggi. Dengan demikian FR yang menunjukkan kinerja produksi terbaik didapatkan pada tingkat 7%. | id |