View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Human Ecology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis Determinan Gizi Lebih dan Kaitannya dengan Fungsi Kognitif.

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (28.89Mb)
      Date
      2019
      Author
      Pasaribu, Elita Oktorina
      Martianto, Drajat
      Dwiriani, Cesilia Meti
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Secara global, prevalensi gemuk dan obesitas pada anak dan remaja telah mencapai batas angka pandemik (WHO 2015). Obesitas adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia karena tingginya prevalensi dan dampaknya terhadap morbiditas dan mortalitas yang juga tinggi. Penelitian menyebutkan bahwa obesitas pada anak–anak menjadi lebih serius karena sebesar 15% anak–anak yang mengalami kegemukan akan berlanjut pada masa dewasa (Tchoubi et al. 2015). Obesitas adalah patologi yang memiliki etiologi multifaktor. Genetika dan lingkungan memainkan berbagai peran dalam kehidupan sosioekonomi yang berbeda, obesitas berkembang pesat dan menjadi faktor risiko berbagai penyakit dengan prevalensi tinggi di negara-negara industri dan juga di negara-negara berkembang akibat westernisasi (WHO 1998). Dampak dari kelebihan berat badan bukan hanya terkait dengan penyakit tidak menular, namun juga sering dikaitkan dengan perkembangan kognitif pada anak. Beberapa studi memaparkan bahwa kegemukan dan obesitas biasanya berhubungan dengan rendahnya kognitif (Galvan et al. 2013; Wang et al. 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan karakteristik sosial ekonomi dan riwayat lahir responden 2. Menganalisis prevalensi gemuk dan obesitas pada anak-anak dan remaja 3. Menganalisis perubahan status gizi dan faktor risiko. 4. Menganalisis determinan gizi lebih pada remaja. 5. Menganalisis pengaruh gizi lebih terhadap fungsi kognitif pada anak–anak dan remaja. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan kohort. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu berupa electronic files. Data yang dianalisis merupakan data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS), sebuah survei yang dilakukan secara kontinyu. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 426 anak. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2017- Oktober 2018. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data IFLS 3 (2000), 4 (2007) dan 5 (2014) dimana sampel yang diambil adalah anak usia 8–10 tahun pada tahun 2007 dan diambil data mengenai status gizi serta fungsi kognitifnya, dan dilihat kembali 7 tahun kemudian terkait data status gizi dan fungsi kognitifnya pada anak yang sama ketika telah berusia 15-17 tahun pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data anak (jenis kelamin, berat lahir, durasi ASI, status gizi, hasil tes spasial) dan data orang tua (pendapatan, pendidikan, usia kehamilan, usia saat hamil, pemeriksaan ANC, IMT orang tua) serta data wilayah tempat tinggal. Analisis besar risiko gizi lebi pada anak terhadap gizi lebih pada remaja menggunakan Chi square. Uji yang digunakan untuk mengetahui determinan pada obesitas dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). SEM merupakan suatu metode analisis untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih variable secara tidak langsung. Uji yang digunakan untuk menganalisis pengaruh obesitas terhadap fungsi kognitif adalah uji Regresi logistik. Analisis yang digunakan untuk menjawab perubahan IMT pada anak usia 8–10 tahun dan usia 15–17 tahun terhadap perubahan fungsi kognitif menggunakan Multinomial Regresi Logistik. Multinomial Regresi Logistik merupakan model regresi logistik dimana variabel responnya lebih dari dua kategori. Analisis data dan pengolahannya menggunakan perangkat program komputer Microsoft excel 2010, WHO Anthro Plus, Stata dan Software Statistical Program for Social Science (SPPS) versi 23. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar subjek berusia 15 tahun pada saat remaja, dengan sebaran pendidikan orang tua baik ayah maupun ibu didominasi pendidikan sedang. Dilihat dari pendapatan perkapita juga didominasi pendapatan sedang dan tersebar cukup merata yang tinggal dikota dan desa. Sebagian besar anak lahir pada cukup bulan, dan lahir dengan berat lahir normal, dan usia yang cukup saat hamil. Namun sebagian besar anak tidak mendapat ASI eksklusif yang cukup dan tidak mendapatan perawatan ANC yang lengkap selama masa dalam janin. Pada tahun 2014 status gizi ibu didominasi gizi lebih (gemuk dan obesitas). Terjadinya peningkatan prevalensi gizi lebih dari masa anak-anak hingga remaja, secara detail peningkatan terjadi pada prevalensi gemuk. Pada masa anak-anak prevalensi 7.5% dan mengalami peningkatan menjadi 9.4% pada masa remaja. Prevalensi gemuk lebih tinggi pada anak laki-laki pada masa anak-anak, sedangkan pada masa remaja di dominasi pada perempuan. Anak yang mengalami gizi lebih akan berisiko 3 kali lebih tinggi untuk tetap mengalami gizi lebih pada masa remaja. Perubahan status gizi tetap gemuk/obesitas menduduki persentase paling tinggi dibanding membaik dan memburuk, 50% anak yang obesitas tetap obesitas sampai masa remaja dan 43.75% remaja gemuk diteruskan dari masa anak-anak. Hasil Multinomial regresi logistik menunjukkan bahwa pendidikan ayah dan ibu tinggi (Perguruan Tinggi) menjadi faktor risiko terhadap perubahan status gizi tetap gemuk/obesitas (OR=8.51), dan pendidikan ibu dan ayah yang sedang (SMA) juga menjadi faktor risiko anak untuk tetap gemuk/obesitas (OR=5.72). Pendidikan ayah sedang juga menjadi faktor risiko Memburuk (OR=2.79). Hasil analisis SEM untuk mengetahui determinan gizi lebih pada remaja, ditemukan usia kehamilan (P<0.05) semakin tinggi (OR=1.26) berpengaruh terhadap berat lahir anak. Pendidikan ayah semakin tinggi (P<0.05) (OR= 1.34) dan IMT ibu (P<0.05)(OR=1.26) menjadi faktor risiko gizi lebih pada remaja. Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya pengaruh status gizi dan perubahan status gizi terhadap fungsi kognitif (P>0.05).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97554
      Collections
      • MT - Human Ecology [2275]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail