Analisis Kebijakan Gizi Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam Upaya Penanganan Masalah Gizi
View/Open
Date
2019Author
Boli, Elisabet Bre
Baliwati, Yayuk Farida
Sukandar, Dadang
Metadata
Show full item recordAbstract
Masalah gizi saat ini masih menjadi masalah masyarakat yang menghambat
pembangunan manusia di seluruh dunia. Provinsi NTT merumuskan kebijakan gizi
sebagai upaya mendukung pembangunan manusia dalam menyelesaikan maslaah
gizi yang ada. Penyelenggaraan kebijakan gizi perlu didukung oleh perencanaan
dan implementasi yang baik agar masalah gizi yang dihadapi oleh masyarakat dapat
ditangani dengan baik oleh instansi terkait. Tujuan penelitian ini adalah: (1)
menganalisis sinkronisasi kebijakan gizi daerah Provinsi NTT terhadap kebijakan
gizi nasional; (2) menganalisis proses perumusan kebijakan gizi Pemerintah Daerah
Provinsi NTT dalam upaya penanganan masalah gizi; (3) menganalisis
implementasi kebijakan gizi Pemerintah Daerah Provinsi NTT dalam upaya
penanganan masalah gizi; (4) menganalisis hasil pencapaian kebijakan gizi
Pemerintah Daerah Provinsi NTT dalam upaya penanganan masalah gizi.
Penelitian ini merupakan penelitian kebijakan dengan desain observasional
deskriptif menggunakan data primer dan sekunder yang dilaksanakan di Dinas
Kesehatan Provinsi NTT dan puskesmas terpilih dari 2 kabupaten, yaitu Kabupaten
Manggarai dan Sikka. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam
dan studi dokumen, sebagai bentuk triangulasi untuk menjaga keabsahan data yang
diperoleh. Informan kunci berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi NTT, Komisi V DPRD Provinsi
NTT, Inspektorat Daerah Provinsi NTT, Akademisi, Tenaga Kesehatan Puskesmas.
Data komitmen politik dan peluang pengembangan kebijakan gizi berupa hasil
skoring 1 bernilai positif dan 0 bernilai negatif, kemudian dikategorikan menjadi
komitmen politik baik dengan skor ≥15 dan peluang pengembangan kebijakan gizi
tinggi dengan skor ≥25. Analisis isi dilakukan terhadap dokumen kebijakan untuk
mengetahui kesinergian antara kebijakan daerah dengan kebijakan nasional, antara
penyelenggaraan program puskesmas, kabupaten dan provinsi. Analisis isi juga
dilakukan terhadap laporan, profil kesehatan dan artikel yang dipublikasi unutk
mengetahui isi dari topik-topik yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Analisis
kesenjangan antara target dan realisasi dari indikator evaluasi kebijakan dilakukan
untuk mengetahui pencapaian kebijakan gizi. Hasil analisis disajikan dalam bentuk
narasi, tabel, dan gambar.
Hasil penelitian menunjukkan gambaran situasi komitmen politik dan
peluang pengembangan kebijakan gizi di Provinsi NTT tinggi. Aspek komitmen
politik yang kurang adalah pada bagian alokasi anggaran yang masih rendah. Aliran
kebijakan pada peluang pengembangan kebijakan gizi dinilai masih rendah,
terutama pada kebijakan yang diusulkan yang belum layak diimplementasikan
akibat sumber daya yang masih kurang. Proses perumusan kebijakan gizi sudah
dilakukan sesuai dengan tahap-tahap yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Kelemahan terdapat pada penetapan isu strategis,
yang mana analisis masalah dilakukan berdasarkan studi dokumen dan laporan
tanpa memperhatikan fakta permasalahan yang terjadi dalam masyarakat, sehingga
permasalahan yang benar-benar terjadi tidak menjadi perhatian pemerintah.
Implementasi kebijakan gizi dalam upaya penanganan masalah gizi dilakukan
oleh dinas kesehatan kabupaten dan puskesmas melalui program gizi. Analisis
sinkronisasi menunjukkan program yang diselenggarakan oleh Puskesmas Reo dan
Paga serta Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai dan Sikka sudah sesuai dengan
program yang dirancangkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Kendala dalam
proses implementasi berupa keterbatasan dana dan kelemahan pada proses
perencanaan. Hasil pencapaian kebijakan gizi yang dilaksanakan oleh Provinsi
NTT menunjukkan sebanyak 3 indikator proses yang berhasil mencapai target dan
mengalami peningkatan realisasi dari tahun 2014 sampai 2016. Indikator tersebut
antara lain persentase penanganan balita gizi buruk, cakupan balita 6-59 bulan yang
mendapatkan vitamin A, dan jumlah rumah tangga berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Indikator hasil berupa prevalensi underweight pada balita
menunjukkan keberhasilan pencapaian target, namun angka prevalensi berfluktuasi
dari tahun 2015, meningkat kembali pada tahun 2016.
Hasil penelitian kebijakan gizi ini penting bagi Pemerintah Daerah Provinsi
NTT sebagai bahan informasi untuk lebih memperhatikan perencanaan kebijakan
gizi sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat dan
mengalokasikan anggaran dan sumber daya lainnya yang sesuai dengan kebutuhan
daerah.
Collections
- MT - Human Ecology [2275]