Hubungan Antara Unit Usaha Penangkapan Ikan dengan Tingkat Kesejahteraan Nelayan Buruh di Eretan Wetan, Indramayu.

Abstract

Selama ini pemberian bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan diberikan dalam bentuk peningkatan kapasitas usaha penangkapan seperti peningkatan kapasitas kapal dan pemberian modal operasional penangkapan. Bila ditilik lebih jauh, bantuan yang diberikan pemerintah sebagian besar ditujukan kepada nelayan yang sebelumnya telah memiliki faktor produksi seperti kapal dan alat tangkap, padahal kelompok nelayan yang cenderung miskin adalah nelayan buruh yang justru tidak memiliki faktor produsi tersebut. Perlu adanya penelitian untuk mengetahui apakah dengan bertambahnya kapasitas volume kapal dan besar biaya operasional penangkapan dapat berpengaruh langsung pada kesejahteraan nelayan, khususnya nelayan buruh. Sebesar 85,06% rumah tangga nelayan (RTP) di Indramayu merupakan nelayan buruh. jumlah yang besar tersebut menjadikan rumah tangga perikanan (RTP) di Indramayu di dominasi oleh nelayan buruh yang cenderung memiliki kesejahteraan lebih rendah dibandingkan nelayan pemiliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kesejahteraan nelayan buruh di Eretan Wetandan membandingkan besar pengaruh perbedaan volume kapal dan biaya operasional penangkapan dengan tingkat kesejahteraan nelayan buruh. Analisis kesejahteraan buruh nelayan menggunakan 11 indikator kesejahteraan BPS dalam SUSENAS 2011 yang telah dimodifikasi. Sedangkan analisis pengaruh perbedaan volume kapal dan biaya operasional penangkapan terhadap kesejahteraan menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat kesejahteraan nelayan buruh di Eretan Wetan Indramayu tergolong dalam kesejahteraan tinggi.Hasil penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata antara perbedaan volume kapal dan biaya operasional penangkapan terhadap tingkat kesejahteraan nelayan buruh di Eretan Wetan, Indramayu.