Show simple item record

dc.contributor.advisorRiani, Etty
dc.contributor.advisorPramudya, Bambang
dc.contributor.advisorKurniawan, Budi
dc.contributor.authorAswadi, Muhammad
dc.date.accessioned2019-05-13T07:48:13Z
dc.date.available2019-05-13T07:48:13Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97325
dc.description.abstractWilayah Sulawesi Tengah seperti di Kelurahan Poboya, Kota Palu memiliki kandungan mineral logam emas yang cukup potensial. Mineral emas ini ditambang oleh rakyat dengan menggunakan merkuri dan sianida. Wilayah ini memiliki beberapa sungai, salah satu sungai yang cukup terkenal adalah Sungai Poboya. Sungai Poboya mempunyai berbagai manfaat seperti untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, pertanian/perkebunan, peternakan, rumah tangga, namun juga dimanfaatkan untuk kepentingan proses penambangan emas rakyat. Penambangan emas tersebut didominasi teknik amalgamasi, berpotensi tercemar merkuri. Penelitian bertujuan untuk melihat kondisi kualitas air di Sungai Poboya, sedimen sungai dan air tanah yang berdekatan dengan sungai tersebut. Selain itu juga untuk memperoleh faktor penting pengelolaan pertambangan emas di penambangan emas rakyat, Kelurahan Poboya yang didasarkan pada urutan skala prioritas. Tujuan lainnya adalah untuk membangun model pengendalian pencemaran merkuri akibat pertambangan emas rakyat di Sungai Poboya, serta untuk mendapatkan strategi pengendalian pencemaran merkuri dari pertambangan emas rakyat yang berkelanjutan. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap kualitas air di Sungai Poboyadari hulu sampai ke muara yang terdiri dari 5 (lima) stasiun dan 1 (satu) stasiun terletak di sumur/bak penampungan air bersih di perumahan Untad. Penelitian dilakukan pada musim kemarau tahun 2016 dan musim hujan tahun 2017 serta analisis sedimen. Parameter yang diamati diantaranya adalah untuk air sungai baik pada musim kemarau maupun pada musim hujan dilakukan analisa terhadap parameter suhu, TSS, TDS, kekeruhan, pH, DO, BOD5, COD, total fosfat, ammonia, sulfat, klorida, kadmium, besi, timbal, air raksa, sianida, fluorida, total coliform dan fecal coli. Pada air sumur diamati suhu, pH, air raksa (Hg), dan sianida (CN-). Pada sedimen diamati pH, C organik, kadmium (Cd), timbal (Pb) dan merkuri (Hg). Selain itu dilakukan wawancara terhadap stakeholder ahli yang dipilih secara purposive dengan bantuan kuesioner. Pada penelitian ini digunakan teknik ISM (interpretatif structural modeling) (Saxena et al. 1992) dan AHP (analytical hierarchy process). Hasil penelitian membuktikan bahwa pada musim kemarau dan musim hujan memiliki nilai kekeruhan, BOD, dan COD yang umumnya melebihi ambang batas yang diperbolehkan, bahkan CODnya sangat tinggi. Logam berat Cd, Pb, dan Hg terdeteksi pada semua stasiun. Kualitas air pada stasiun hulu umumnya lebih buruk dari yang di hilir, dan hanya total coli dan coliform yang konsentrasinya lebih baik dari bagian hilir. Kualitas air pada musim hujan cenderung lebih buruk, bahkan Cd dan Pb pada musim hujan melebihi baku mutu yang diperbolehkan, dan sianida yang tadinya hanya terdeteksi di stasiun 1 (hulu), saat musim hujan semua terdeteksi adanya sianida, dan hanya total coli dan coliform yang konsentrasinya lebih rendah pada musim hujan. Pada air sumur di musim kemarau terdeteksi ada Hg, namun pada musim hujan tidak terdeteksi, namun sianida malah meningkat pada musim hujan. Kondisi sedimen pada musim hujan, mengandung kadmium yang sudah jauh diatas ambang batas, sedangkan merkuri dan timbal konsentrasinya sudah mendekati ambang batas yang diperbolehkan Prioritas dalam pengelolaan pertambangan emas rakyat di Kota Palu berturutturut dari kepentingan paling tinggi ke kepentingan paling rendah adalah penambang emas rakyat lebih mementingkan ekonomi pribadi dan tidak peduli terhadap kerusakan lingkungan, penggunaan merkuri dan sianida yang berlebih dan sangat merusak lingkungan, kurangnya sosialisasi dan penyadaran pada penambang emas rakyat akan pentingnya kelestarian lingkungan, lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggar di lokasi kajian, memperbesar pengawasan terhadap penambang rakyat, belum adanya sarana-prasarana yang baik untuk pengolahan limbah tambang emas dan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Berdasarkan hasil simulasi model pengendalian pencemaran merkuri dari kegiatan pertambangan adalah terjadinya kerusakan pada lingkungan akibat adanya kegiatan penambangan emas rakyat di DAS Poboya yang terus menerus meningkat dari tahun ke tahun dan mengakibatkan terjadinya peningkatan pencemaran merkuri dan pencemaran lainnya dalam air, terjadinya lahan kritis, menurunnya debit air serta berbagai dampak lainnya, pada akhirnya mengakibatkan terjadinya kerugian ekonomi, baik yang tangible (berwujud) maupun yang intangible (tidak berwujud. Hasil penelitian menunjukan model pengendalian pencemaran merkuri, sebaiknya dengan menggunakan pengelolaan moderat, yaitu melalui penegakan hukum sehingga terjadi penurunan PETI 25% pertahun, pengalihan lapangan kerja dari kegiatan PETI ke kegiatan lain 25% pertahun, biaya pemulihan lingkungan (kualitas air sungai dengan IPAL dan reboisasi untuk penanggulangan lahan kritis) meningkat 50% pertahun. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor yang berpotensi dalam pengendalian pencemaran merkuri, yakni kebijakan pemerintah terkait pengelolaan penambangan emas yang implementatif, sarana dan prasarana yang mendukung serta tingkat pendidikan masyarakat yang memadai. Stakeholder utama yang memegang kendali idealnya adalah pemerintah (pemerintah daerah), penegak hukum dan masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut. Tujuan yang diutamakan hendaknya mereduksi pencemaran, pemulihan ekosistem dan perluasan lapangan kerja. Strategi yang sebaiknya dilakukan agar pengendalian pencemaran merkuri dari proses pertambangan emas rakyat berhasil dan kegiatan pertambangan emas menjadi berkelanjutan, idealnya adalah teknologi superminor yang memanfaatkan berat jenis tanpa menambahkan bahan berbahaya dan beracun.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcGold Miningid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcPalu-Sulawesi Tengahid
dc.titleModel Pengendalian Pencemaran Merkuri Akibat Pertambangan Emas Rakyat di Sungai Poboya Kota Palu.id
dc.subject.keywordkualitas airid
dc.subject.keywordmodel pengendalian pencemaran merkuriid
dc.subject.keywordpertambangan emas rakyatid
dc.subject.keywordstrategi pengendalian pencemaran merkuriid
dc.subject.keywordstrukturisasi permasalahanid
dc.subject.keywordSungai Poboyaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record