View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forestry Products
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forestry Products
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Karakteristik Juvenility Kayu Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) dari Tiga Lokasi Tumbuh.

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (15.93Mb)
      Date
      2019
      Author
      Latief, Mukhlis
      Rahayu, Istie Sekartining
      Karlinasari, Lina
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Aquilaria malaccensis Lamk. merupakan salah satu spesies penghasil gaharu di Indonesia. Permintaan gaharu yang meningkat dari waktu ke waktu menyebabkan Aquilaria malaccensis masuk dalam Appendix II CITES yang menandakan bahwa tumbuhan tersebut tergolong jenis langka di dunia. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik kayu juvenil dan memperkirakan titik transisi kayu juvenil ke kayu dewasa berdasarkan parameter sifat anatomi (panjang serat, tebal dinding, sudut mikrofibril (MFA)), fisis (kadar air, berat jenis, dan kerapatan), dan mekanis (tekan sejajar serat). Penentuan titik transisi didasarkan pada nilai parameter sifat anatomi, fisis, dan mekanis dari arah empulur ke kulit pada gaharu yang berasal dari tiga lokasi tumbuh berbeda, yaitu Prabumulih, Bahorok, dan Pulau Bintan. Pendekatan model regresi tersegmentasi digunakan untuk menentukan titik transisi antara kayu juvenil dan kayu dewasa menggunakan PROC NLIN pada SAS. Hasil analisis PROC NLIN pada SAS menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengukuran panjang serat kayu dewasa mulai terbentuk pada segmen ke-6 (Prabumulih) , ke-8 (Bahorok), dan ke-11 (Pulau Bintan). Sedangkan berdasarkan tebal dinding serat terbentuk sampai segmen ke-10 (Prabumulih), ke-8 (Bahorok), dan ke-25 (Pulau Bintan), dan berdasarkan nilai MFA terbentuk sampai segmen ke-8 (Prabumulih), ke-10 (Bahorok), dan ke-19 (Pulau Bintan). Panjang serat, tebal dinding serat, dan MFA dapat dijadikan indikator untuk menentukan titik transisi kayu juvenil ke kayu dewasa. Proporsi kayu juvenil pada kayu gaharu di tiga lokasi tempat tumbuh berkisar antara 50-100 %.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97089
      Collections
      • UT - Forestry Products [2461]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository