Analisis Finansial dan Nilai Tambah Usaha Agroforestri Kopi pada Program CSR PT Indonesia Power UP Mrica Kabupaten Banjarnegara
Abstract
Kegiatan pembudidayaan sayuran di wilayah hulu menjadi faktor utama
penyumbang sedimentasi Waduk Panglima Besar Soedirman. Penanaman
komoditas kopi melalui program Sekolah Lapang Konservasi dimaksudkan
sebagai salah satu alternatif guna membenahi permasalahan ini. Tujuan dari
penelitian ini adalah menganalis kelayakan finansial usaha kopi pada berbagai
pola agroforestri, menguji tingkat sensitivitas dari penurunan harga dan kenaikan
biaya input terhadap keuntungan usaha, serta besaran nilai tambah dari setiap
bentuk olahan buah kopi di Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten
Banjarnegara. Berdasarkan perhitungan analisis finansial yang dilakukan
menggunakan metode Discounted Cash Flow, usaha dengan pola agroforestri
jambu, sengon, kopi arabika lebih menguntungkan dibandingkan pola agroforestri
sengon, kopi robusta dan pola agroforestri sengon, kopi robusta pagar dengan
nilai NPV sebesar 1.315.264.047/ha, BCR sebesar 2,41, dan nilai IRR sebesar
113%. Usaha agroforestri kopi di Desa Leksana lebih sensitif terhadap penurunan
harga jual daripada kenaikan biaya produksi. Menurut perhitungan nilai tambah
menggunakan metode Hayami, olahan produk kopi pada level roasted bean
memberikan nilai tambah yang terbesar, yakni sebesar Rp 94.361/kg untuk kopi
arabika dan Rp 54.734/kg untuk kopi robusta.
Collections
- UT - Forest Management [3095]