| dc.description.abstract | Hiu sebagai komoditi perikanan yang serba guna menyebabkan tingginya
permintaan pasar terhadap produk hiu. Secara akumulatif, hal tersebut
mengakibatkan eksploitasi hiu. Banyak perusahaan perikanan lokal di Indonesia
mengekspor berbagai jenis produk hiu ke berbagai negara, termasuk daging hiu
dan sirip kering. Identifikasi spesies hampir tidak mungkin dilakukan karena
sebagian besar hiu ditemukan dengan fitur diagnostik utama yang dihapus, atau
dalam kondisi yang sudah diawetkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi spesies hiu yang didaratkan di Muara Baru, Jakarta dengan
pendekatan molekuler. Variasi fragmen Cytochrome Oxidase 1 (CO1) DNA
mitokondria diamplifikasi dan diurut untuk mengidentifikasi motif khas setiap
spesies. Dari 71 sampel yang digunakan di dalam penelitian ini berhasil
diidentifikasi 21 spesies yang berasal dari 4 famili, yaitu Carcharhinidae,
Alopiidae, Sphyrnidae, dan Hemigaleidae. Di antara sampel-sampel tersebut, 1
spesies, yaitu Sphyrna lewini dikategorikan sebagai kritis atau endangered di
dalam Daftar Merah IUCN (World Conservation Union). Sisanya, 10 spesies
berstatus near threatened, 6 spesies vulnerable, 3 spesies least concern, dan 1
spesies yang belum dievaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
identifikasi spesies menggunakan DNA barcoding dapat menjadi bagian dari
upaya pengelolaan perikanan dan konservasi hiu. | id |