Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Sri Hendrastuti
dc.contributor.advisorTondok, Efi Toding
dc.contributor.authorSaputri, Ana Septiana
dc.date.accessioned2019-02-11T01:51:51Z
dc.date.available2019-02-11T01:51:51Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96839
dc.description.abstractBawang merah merupakan salah satu tanaman sayuran komersial yang paling penting di Indonesia. Salah satu permasalahan dalam sistem budidaya bawang merah yang dapat berpengaruh terhadap penurunan produktivitas adalah penggunaan sumber bibit. Petani bawang merah di Indonesia umumnya menggunakan umbi bibit dari hasil panen sebelumnya sebagai sumber bahan tanam, padahal umbi bawang merah memiliki potensi dalam membawa patogen tular umbi seperti virus dan cendawan. Beberapa kelompok virus yang dilaporkan dapat menginfeksi bawang merah yaitu Potyvirus (OYDV/Onion yellow dwarf virus, dan SYSV/Shallot yellow stripe), Carlavirus (SLV/Shallot latent virus dan GCLV/Garlic common latent virus) dan Allexivirus (SMbLV/Shallot mite borne latent virus dan GMV/Garlic mosaic virus); sedangkan beberapa kelompok cendawan yang dapat menginfeksi bawang merah yaitu Alternaria porri penyebab penyakit bercak ungu, Colletotrichum gloeosporioides penyebab penyakit antraknosa, Peronospora destructor penyebab penyakit embun bulu, dan Fusarium oxysporum penyebab penyakit busuk pangkal batang. Sistem budidaya alternatif menggunakan true shallot seed (TSS) sebagai bahan tanam telah direkomendasikan untuk meningkatkan produktivitas bawang merah di Indonesia, karena TSS lebih sedikit membawa penyakit tular benih. Tetapi, pada kenyataannya hingga saat ini petani bawang merah di Indonesia masih tetap memilih menggunakan umbi bibit sebagai bahan tanam, karena TSS memiliki waktu panen yang lebih lama dibandingkan umbi bibit dan petani juga belum meyakini kelayakan ekonomis dari teknologi TSS terhadap hasil produksi bawang merah. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi virus dan cendawan pada bahan tanam awal (TSS dan umbi bibit) dan umbi yang dipanen; dan untuk membandingkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman hasil TSS dan umbi bibit. Penelitian dilaksanakan mulai Januari 2017 hingga Januari 2018, bertempat di Desa Kersana, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Laboratorium Virologi Tumbuhan dan Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan tanam yang digunakan yaitu umbi bibit bawang merah dan TSS kultivar Bima, Bauji, Thailand, dan Tuk-Tuk yang diperoleh dari petani di Brebes, Nganjuk, dan toko pertanian di Bogor. Penelitian diawali dengan deteksi virus dan cendawan dari beberapa jenis sumber benih bawang merah. Deteksi virus dilakukan dengan metode DIBA (Dot immunobinding assay) menggunakan antibodi OYDV, SLV, SYSV, dan GCLV. Deteksi dan identifikasi cendawan dilakukan berdasarkan karakter morfologi (metode blotter test) dan molekuler (polymerase chain reaction/PCR). Jumlah sampel yang digunakan yaitu 50 sampel/kultivar untuk umbi bibit, dan 400 benih/kultivar untuk TSS. Hasil pengujian kesehatan benih untuk virus pada empat kultivar TSS menujukkan hasil negatif. Hasil negatif pada pengujian ini mengindikasikan bahwa bahan tanam yang berasal dari TSS bebas dari infestasi virus. Sebaliknya, deteksi virus pada umbi bibit bawang merah menunjukkan bahwa keempat varietas yang diuji positif terinfeksi OYDV, GCLV, SYSV, dan SLV dengan persentase infeksi berkisar antara 66% - 100%. Empat jenis cendawan yang terdeteksi pada TSS dan umbi bibit, yaitu Aspergillus niger, A.flavus, F. solani, dan Rhizopus sp.; sedangkan F.oxysporum hanya ditemukan pada umbi bibit. F. oxysporum yang berhasil dikoleksi berjumlah 4 isolat dan keempat isolat menunjukkan sifat patogenik yang ditandai dengan adanya gejala nekrosis pada bagian basal plate umbi dengan persentase infeksi penyakit mencapai 55%. Sumber benih yang sama digunakan untuk percobaan lapangan untuk mengetahui insidensi penyakit di lapangan dan membandingkan pertumbuhan vegetatif dan produktivitas dari masing-masing bahan tanam. Percobaan lapangan disusun menggunakan rancangan acak kelompok, dengan 4 perlakuan (kultivar bawang merah) untuk penanaman umbi bibit yaitu umbi Bima Brebes (UBM), umbi Bauji (UBA), umbi Thailand (UTH), umbi Tuk-Tuk (UTK), serta 4 perlakuan (kultivar bawang merah) untuk penanaman TSS yaitu biji Bima Brebes (BBM), biji Bauji (BBA), biji Thailand (BTH), biji Tuk-Tuk (BTK). Setiap perlakuan diulang lima kali dengan 50 tanaman setiap ulangan. Umbi hasil panen digunakan kembali untuk mengonfirmasi keberadaan virus dan cendawan yang terbawa umbi. Insidensi penyakit di lapangan yang disebabkan oleh infeksi virus lebih rendah pada tanaman TSS (0% sampai 5.6%) dibandingkan pada tanaman umbi bibit (92% sampai 93.6%); demikian juga dengan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh infeksi F.oxysporum. Rata-rata infeksi virus dan cendawan pada umbi hasil panen dari umbi bibit lebih tinggi dibandingkan umbi hasil panen yang berasal dari TSS. Penemuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa TSS lebih baik dari pada umbi bibit; hal ini berhubungan dengan hasil panen TSS yang lebih tinggi (11.1 – 12.3% ton/ha) dibandingkan tanaman umbi bibit (5.2 – 6.2% ton/ha). Infeksi virus dan cendawan pada kultivar Bima dan Bauji lebih rendah dibandingkan dengan kultivar yang lain sehingga kedua kultivar mampu menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi. Biji bawang merah (TSS) dapat direkomendasikan sebagai sumber benih bawang merah karena lebih sedikit membawa patogen, memiliki pertumbuhan serta potensi produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan umbi benih.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcBotanyid
dc.subject.ddcPhytopatologyid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBrebes-Jawa Tengahid
dc.titleInfeksi Virus dan Cendawan pada Umbi dan Biji Bawang Merah serta Pengaruhnya terhadap Insidensi Penyakit dan Produktivitas Tanaman.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAllium cepa, busuk pangkal batang, dot immunobinding assay, Fusarium oxysporum, pengujian kesehatan benihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record