Desain Lanskap Kawasan Penutupan Tempat Pembuangan Akhir Suwung sebagai Taman Hutan Raya Denpasar
Abstract
Mahasiswa lulusan-lulusan Arsitektur Lanskap yang baru pada saat ini
(fresh graduate) rata-rata masih kurang cukup memiliki pengalaman dan
pemahaman dalam dunia kerja keprofesian Arsitektur Lanskap. Maka dari itu,
mahasiswa Arsitektur Lanskap dianjurkan memilih magang di perusahaan
keprofesian di bidang Arsitektur Lanskap. Mahasiswa Arsitektur Lanskap
seharusnya mengetahui perkembangan lanskap, salah satunya berhubungan
dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Saat ini Provinsi Bali merupakan salah
satu daerah tujuan wisata yang paling banyak diminati baik dari luar negeri
maupun dalam negeri. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup banyak pada
suatu kota mengakibatkan limbah yang dihasilkan begitu banyak dan akan
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sekitar. Meningkatnya
permasalahan yang ada di Provinsi Bali seharusnya diikuti dengan penyediaan
prasarana dan sarana. Salah satu prasarana dan sarana dasar yang dinilai cukup
penting adalah pengelolaan sampah. Di Kabupaten Badung terdapat TPA yang
selama ini menampung semua sampah yang dihasilkan dari beberapa daerah di
Bali seperti Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan. Namun,
kondisi TPA sudah sangat memprihatinkan karena volume sampah yang sudah
melebihi kapasitas. Oleh karena itu pemerintah selaku pemberi tugas ingin
mengembalikan fungsi awal lahan TPA ini yang sebelumnya merupakan hutan
tanpa harus menghilangkan fungsi dari TPA itu sendiri. Maka dari itu, ditetapkan
konsep yang akan dipakai untuk kawasan ini adalah taman hutan raya.
Taman Hutan Raya (THR) merupakan kawasan pelestarian alam untuk
tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan
atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang kegiatan budi daya, budaya, pariwisata, dan
rekreasi. Taman hutan raya membutuhkan konsep agar memiliki nilai estetis dan
fungsional yang seimbang. Untuk itu dibutuhkan fasilitas-fasilitas untuk
menunjang aktivitas pengunjung ketika di tapak. Tujuan umum dari kegiatan
magang ini adalah untuk menambah dan memperluas wawasan, keterampilan, dan
pengalaman mahasiswa dalam dunia kerja Arsitektur Lanskap. Waktu
pelaksanaan magang berlangsung selama bulan Maret sampai bulan September
2018. Pada kegiatan proses desain penutupan TPA Suwung, Metode desain yang
digunakan adalah tahap pendahuluan, tahap desain skematik, tahap
pengembangan desain, dan tahap pembuatan gambar kerja. Tahap pendahuluan
adalah tahap yang berisi tentang pembuatan proposal. Tahap kedua adalah tahap
desain skematik yaitu tahap inventarisasi data (analisis & sintesis). Tahap ketiga
adalah tahap desain pengembangan, yaitu tahap pembuatan konsep sampai
siteplan. Tahap terakhir adalah tahap pembuatan gambar kerja, yaitu tahap
pembuatan potongan dan DED. Kegiatan magang dapat mendorong kemampuan
serta keterampilan mahasiswa sehingga tercipta profesionalisme dalam bekerja
yang dapat diterapkan mahasiswa ke dalam dunia kerja. Keterampilan ini adalah
dalam lingkup pengerjaan tahapan dalam penyelesaian produk proyek yang baik.
Mahasiswa dapat mempelajari cara penentuan konsep dengan aplikasinya pada
tapak.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]