dc.description.abstract | Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu masalah utama dalam
kegiatan produksi tanaman termasuk untuk mendapatkan produk sayuran yang
baik. Untuk mengatasi masalah ini, petani umumnya menggunakan pestisida
sintetik. Salah satu efek buruk dari penggunaan pestisida sintetik secara tidak
tepat yaitu residu pestisida pada produk sayuran yang dihasilkan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan tindakan petani sayuran tentang
residu pestisida. Penelitian dilakukan mulai bulan Januari hingga April 2018 di
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Survei
petani dilakukan dengan wawancara langsung terhadap 150 orang petani sayuran
menggunakan kuesioner terstruktur di 5 desa berbeda yaitu: Cikidang, Langensari,
Cibodas, Wangunharja, dan Suntenjaya. Data sekunder didapatkan dari Kantor
Camat Lembang dan Kantor Penyuluh Pertanian Kecamatan Lembang. Hasil
menunjukkan bahwa hama dan penyakit masih menjadi masalah utama dalam
upaya untuk menghasilkan produk sayuran yang baik. Sebagian besar petani
mengetahui bahwa penggunaan pestisida yang intensif dan berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya residu pestisida pada produk sayuran yang dihasilkan.
Pengetahuan petani tersebut tidak diikuti dengan tindakan yang tepat dan sesuai
dalam kegiatan produksi mereka. Beberapa petani menggunakan pestisida dengan
bahan aktif yang memiliki persistensi tinggi, mengabaikan pre harvest interval
(PHI), aplikasi pestisida dengan konsentrasi tinggi, dan penggunaan bahan
perekat. | id |