Analisis Efisiensi Pemasaran Belimbing Tasikmadu di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
View/Open
Date
2018Author
Wardaniati, Dian Paramudita
Sehabudin, Ujang
Metadata
Show full item recordAbstract
Belimbing Tasikmadu di Kecamatan Palang merupakan buah unggulan
nasional. Belimbing Tasikmadu terbagi menjadi enam grade yaitu grade A, B, C,
D, E, dan F. Di Kecamatan Palang terdapat kelompok tani (Poktan) Lintang Tresno,
namun tidak semua petani bergabung dalam Poktan tersebut. Tujuan penelitian ini
adalah menganalisis dan membandingkan saluran, lembaga, fungsi, dan efisiensi
pemasaran belimbing petani anggota dan non anggota Poktan berdasarkan grade.
Metode analisis yang digunakan adalah marjin pemasaran, farmer’s share, serta
rasio keuntungan dan biaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan petani anggota
Poktan menerima harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani non anggota
Poktan. Petani anggota Poktan juga mampu menghasilkan belimbing dengan
kualitas lebih tinggi dibandingkan dengan petani non anggota Poktan. Mayoritas
belimbing yang dihasilkan petani anggota Poktan adalah grade A dan B yaitu
sebesar 50% dari total produksi, sedangkan petani non anggota Poktan
menghasilkan mayoritas belimbing grade C dan D yaitu sebesar 40% dari total
produksi. Terdapat 16 saluran pemasaran yang terdiri dari delapan saluran
pemasaran petani anggota Poktan dan delapan saluran pemasaran petani non
anggota Poktan. Saluran pemasaran yang terbentuk melibatkan lembaga pemasaran
yaitu Poktan, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang pengecer.
Perbedaan saluran pemasaran berdasarkan grade terjadi pada saluran VII dan XV
yang hanya memasarkan grade F, serta saluran VIII dan XVI yang hanya
memasarkan grade A. Secara keseluruhan volume pemasaran terbesar terjadi pada
saluran IX. Petani anggota Poktan menjual 100% dari total produksi belimbing
kepada Poktan, kemudian Poktan menjual sebagian besar melalui pedagang besar
yaitu 60%, sedangkan petani non anggota Poktan menjual belimbing sebagian besar
melalui pedagang pengumpul yaitu 70% dari total produksi. Perbedaan fungsi
pemasaran antara petani anggota dan non anggota Poktan terletak pada fungsi
pengangkutan, untuk petani anggota Poktan dilakukan oleh Poktan sedangkan
untuk petani non anggota Poktan dilakukan oleh pedagang pengumpul. Saluran
pemasaran yang paling efisien bagi petani adalah saluran XVI untuk grade A,
saluran XIII untuk grade B dan C, saluran V untuk grade D dan E, dan saluran XV
untuk grade F. Bagi pedagang pengumpul, saluran pemasaran yang paling efisien
adalah saluran XI untuk grade A, saluran IX dan X untuk grade B, C, D, E, dan F.
Selanjutnya bagi pedagang besar, saluran pemasaran yang paling efisien adalah
saluran XII untuk grade A, saluran I dan IX untuk grade B dan C, saluran XII untuk
grade D, E, dan F. Bagi pedagang pengecer saluran pemasaran yang paling efisien
adalah saluran XIV untuk grade A, dan saluran XII untuk untuk grade B, C, D, E,
dan F. Poktan mampu meningkatkan efisiensi pemasaran bagi petani, pada grade E
dan F yang kurang diminati konsumen.