Analisis Produk Cacat pada Agroindustri Ribbed Smoke Sheet dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Traceability.
View/Open
Date
2018Author
Ardiansyah, Muhammad Iqbal
Marimin
Udin, Faqih
Metadata
Show full item recordAbstract
Masih tingginya jumlah produk cacat menuntut PT X yang berlokasi di Bandung Barat, Jawa Barat untuk meningkatkan kualitasnya agar dapat tetap bersaing dan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produknya, salah satunya dengan Lean Six Sigma dan traceability yang berfungsi untuk meminimumkan jumlah produk cacat yang diproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya produk cacat dan memberikan solusi terhadap permasalahan. Tahapan penelitian menggunakan metode six sigma, yaitu define, measure, analyze, dan improve. Proses produksi pembuatan RSS terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu penyadapan, koagulasi, penggilingan, pengasapan, sortasi, dan penggudangan. Terdapat tiga critical to quality yang menyebabkan terjadinya produk cacat, yaitu gelembung, kotoran dan bagian tidak matang. Hasil pengukuran kinerja menggunakan nilai sigma menunjukkan PT X masih berada diatas rata-rata perusahaan di Indonesia, dengan nilai defect per million opportunity (DPMO) rata-rata 8997.46 dan nilai sigma rata-rata 3.95. Business process pembuatan RSS di PT X teridentifikasi beberapa stakeholder yaitu penyadap, mandor lapang, mandor pabrik, mandor pengolahan, mandor sortasi, pemasaran, head office, dan konsumen. Hasil analisis dengan fishbone diagram didapatkan penyebab terjadinya produk cacat yang teridentifikasi yaitu kurangnya konsentrasi dan ketelitian pekerja, kotoran pada bahan baku, suhu pengasapan, dan kendala alat yang digunakan selama proses berlangsung. Berdasarkan fishbone diagram, diperoleh saran perbaikan yang diajukan yaitu penambahan proses penyaringan saat penyadapan di kebun, perbaikan metode kerja, pengawasan kerja, pembagian jam kerja siang dan malam, dan maintenance serta penggantian suku cadang mesin secara rutin. Selain itu, penerapan gugus kendali mutu akan mempermudah perusahaan dalam melakukan perbaikan secara terus-menerus.