Karakterisasi dan Usaha Mempertahankan Mutu Minyak Goreng Penggunaan Berulang di Industri Bawang Goreng.
Abstract
Pada industri bawang goreng, proses penggorengan dilakukan dengan metode deep fat frying sehingga membutuhkan minyak dalam jumlah besar yang akan menyebabkan penggunaan minyak secara berulang. Praktek ini dapat menyebabkan menurunnya mutu minyak bahkan merusak produk yang digoreng. Tujuan penelitian ini adalah mengukur laju penurunan mutu minyak goreng penggunaan berulang selama penyimpanan dan menghitung efisiensi adsorbsi minyak goreng penggunaan berulang dengan zeolit. Penelitian ini mengacu pada SNI 7709:2012 tentang syarat mutu minyak goreng sawit. Parameter mutu yang diamati pada penelitian ini adalah kadar air dan bahan menguap, kadar asam lemak bebas, serta bilangan peroksida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batas maksimum penggunaan minyak adalah sampai frekuensi penggorengan ke-5 dan tanpa penyimpanan, dengan laju penurunan mutu kadar air dan bahan menguap; kadar asam lemak bebas; serta bilangan peroksida berturut-turut adalah 0,0046; 0,0878; dan 0,303 per minggu. Kandungan air, uap panas dan oksigen menjadi penyebab terjadinya perubahan mutu pada minyak goreng. Usaha mempertahankan mutu minyak dilakukan dengan proses adsorbsi menggunakan zeolit. Nilai efisiensi adsorbsi yang diperoleh untuk mempertahankan mutu minyak yang meliputi kadar air dan bahan menguap, kadar asam lemak bebas, serta bilangan peroksida berturut-turut adalah 8,20%; 52,38%; dan 30,95%.