Pengembangan Cookies dari Tepung Labu Kuning, Tepung Biji Labu Kuning, Tepung Beras, dan Tepung Oncom Hitam yang Mengandung Omega-3
View/ Open
Date
2018Author
Sudarta, Diska Anjelina
Sulaeman, Ahmad
Palupi, Eny
Metadata
Show full item recordAbstract
Asupan zat gizi yang cukup selama periode awal kehidupan sangat penting
dalam perkembangan manusia. Otak seorang anak akan mencapai 90% dari berat
otak orang dewasa ketika mencapai usia 5 tahun. Kekurangan asupan zat gizi
selama periode awal ini dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan otak
yang tidak bisa diperbaiki pada periode kehidupan selanjutnya. Salah satu zat gizi
yang paling dibutuhkan untuk pertumbuhan otak adalah asam lemak esensial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula cookies berbahan tepung
labu kuning, tepung biji labu kuning, tepung beras, dan tepung oncom hitam,
melakukan evaluasi sensori, menganalisis kandungan gizi dan aflatoksin,
menentukan formula terpilih, menganalisis kontribusi terhadap Angka Kecukupan
Gizi (AKG) balita, dan menganalisis estimasi harga cookies per takaran saji.
Penelitian berupa eksperimental study dengan rancangan acak lengkap.
Perbandingan tepung labu kuning, tepung biji labu kuning, tepung beras, dan
tepung oncom hitam yaitu F1 (20%:28%:24%:28%), F2 (20%:20%:40%:20%),
dan F3 (20%:12%:56%:12%). Evaluasi sensori cookies dilakukan oleh 30 panelis
semi terlatih untuk menentukan formula terpilih. Formula terpilih adalah F3
dengan takaran per sajian cookies (45 gram) berkontribusi terhadap angka
kecukupan gizi (AKG) balita yaitu energi, protein, lemak, karbohidrat, omega-3,
omega-6, kalsium, dan zat besi berturut-turut senilai 12.68%, 16.07%, 8.85%,
14.22%, 34.65%, 10.40%, 14.49%, dan 40.80% dengan estimasi harga Rp 2 700.
Kandungan aflatoksin pada cookies berada di bawah batas toleransi yaitu
kandungan aflatoksin B1 1.061 ppb dan aflatoksin total 1.689 ppb sehingga aman
untuk dikonsumsi.
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]