Biopelet campuran batang singkong dan bambu.
View/Open
Date
2018Author
Sari, Yunanda
Nawawi, Deded Sarip
Wibowo, Santiyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman singkong (Manihot esculenta) menghasilkan residu berupa batang
singkong dan berpotensi sebagai bahan energi biomassa. Biomassa batang singkong
sebagai bahan energi memiliki kelemahan karena nilai kalornya rendah. Penelitian
ini bertujuan untuk membuat biopelet batang singkong dengan campuran bambu
dan produk torefaksinya. Penambahan bambu dan produk torefaksinya berfungsi
sebagai fortifier dengan taraf 10%, 20% dan 30%. Pembuatan biopelet dilakukan
pada suhu 200 ºC selama 10 menit. Parameter yang diukur meliputi kerapatan,
kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, karbon terikat dan nilai kalor yang mengacu
pada SNI 8021:2014. Torefaksi menurunkan kadar air dan zat terbang,
meningkatkan karbon terikat dan nilai kalor biopelet. Biopelet kontrol memiliki
nilai kalor 4591 kal/g, sedangkan biopelet yang difortifikasi baik dengan bambu
betung torefaksi maupun batang singkong torefaksi memiliki nilai kalor lebih tinggi,
masing-masing 4779 dan 4641 kal/g. Kadar abu biopelet yang difortifikasi bahan
torefaksi lebih tinggi dibandingkan dengan biopelet tanpa bahan torefaksi.
Collections
- UT - Forestry Products [2405]