Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma terhadap Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Alfalfa (Medicago sativa L.) pada Kondisi Cekaman Kekeringan
Abstract
Peningkatan keragaman genetik tanaman alfalfa (Medicago sativa L.) akan mempermudah usaha dalam menyeleksi tanaman untuk mendapatkan suatu tanaman dengan sifat yang diinginkan, misalnya karakter tanaman untuk ketahanan terhadap cekaman kekeringan. Pada penelitian ini diharapkan diperoleh galur tanaman yang toleran kekeringan dan produksi tinggi melalui pemuliaan mutasi dengan menggunakan iradiasi sinar gamma. Tujuan penelitian ini adalah: (1) memperoleh informasi tentang nilai lethal dose (LD50) melalui uji radiosensitivitas pada benih alfalfa yang disebabkan perlakuan iradiasi sinar gamma; (2) memperoleh informasi tentang respon pertumbuhan alfalfa pasca perlakuan dosis iradiasi; (3) memperoleh informasi tentang respon produksi alfalfa pasca perlakuan dosis iradiasi (4) mendapatkan genotip putatif mutan dengan karakter morfologi dan agronomi baik pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahap, yaitu (I) uji radiosensitivitas untuk menghitung daya tumbuh (%) dan lethal dose 50% (LD50), (II) uji respon pertumbuhan pasca iradiasi dan (III) uji respon produksi pasca iradiasi pada kondisi cekaman kekeringan. Tahap I ditentukan melalui pengolahan data laju kelangsungan hidup (survival rate) terhadap perlakuan dosis iradiasi sinar gamma menggunakan program Curve Expert 1.3. Dosis iradiasi sinar gamma yang digunakan adalah 0Gy (kontrol), 100Gy, 200Gy, 300Gy, 400Gy dan 500Gy. Pada tahap II data kuantitatif yang dikumpulkan dianalisis ragam dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) berdasarkan dosis iradiasi sinar gamma dan tahap III dianalisis ragam dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial berdasarkan dosis iradiasi sinar gamma dan frekuensi penyiraman (setiap hari, 4 hari sekali dan 6 hari sekali).
Hasil pengujian radiosensitivitas benih alfalfa menunjukkan LD50 yang didapat adalah 401,8Gy dengan model persamaan regresi sinusoidal Y = 54.262912 + 7.1425211*cos (0.008560923 – 1.2294407). Semakin tinggi dosis iradiasi memperlambat laju daya tumbuh tanaman. Penggunaan dosis 500Gy (dosis tinggi) menyebabkan penurunan pada respon pertumbuhan dan produksi tanaman alfalfa. Dosis 100Gy (dosis rendah) cenderung mampu mempercepat tinggi tanaman, jumlah tangkai dan jumlah daun. Iradiasi sinar gamma mampu menghasilkan tanaman alfalfa yang mampu bertahan pada kondisi cekaman kekeringan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disarankan untuk melakukan pengujian lanjutan terhadap kandungan nutrient pada tanaman alfalfa pasca iradiasi sinar gamma dan melakukan uji penanaman pada lokasi tanam yang berbeda.
Collections
- DT - Animal Science [352]