Show simple item record

dc.contributor.advisorWijayanto, Nurheni
dc.contributor.advisorAchmad
dc.contributor.advisorErfiani
dc.contributor.advisorayanegara, Anuraga J
dc.contributor.authorFirmansyah, Muhammad Alam
dc.date.accessioned2019-01-17T06:31:49Z
dc.date.available2019-01-17T06:31:49Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95961
dc.description.abstractAgroforestri merupakan sistem penanaman yang mengkombinasikan ilmu kehutanan dan ilmu pertanian, serta dapat memadukan usaha kehutanan dan pembangunan pedesaan agar terbentuk keselarasan antara intensifikasi lahan pertanian dengan kelestarian hutan. Salah satu tanaman kehutanan yang biasa dipadukan dengan tanaman pertanian yaitu sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen). Tanaman pertanian yang dapat dipadukan dengan tanaman kehutanan salah satunya yaitu padi (Oryza sativa). Tanaman sengon dan padi diduga rentan terkena penyakit, sehingga perlu diketahui mengenai penyakit terhadap tanaman tersebut. Penelitian yang dilakukan terdiri dari 4 kegiatan yaitu (1) mengidentifikasi spesies patogen yang menyerang, (2) mensintesis mekanisme serangan patogen terhadap sengon dan padi, (3) mengevaluasi efektivitas tanin sebagai pengendali hayati serta (4) menganalisis sistem agroforestri sengon dan padi terhadap timbulnya penyakit dan pertumbuhan biomassa padi. Bagian pertama fokus pada penelitian identifikasi dan patogenisitas cendawan penyebab penyakit daun dan mati pucuk semai sengon dan padi. Cendawan yang diisolasi dari daun semai sengon yang sakit telah diidentifikasi secara morfologi dan sekuen DNA sebagai Ceratobasidium ramicola yang merupakan stadia teleomorfik dari Rhizoctonia solani. Persentase kejadian penyakit terbesar sebesar 100%. Persentase intensitas penyakit terbesar ditemukan pada padi Situpatenggang sebesar 47.7% dan sengon Jawa Timur sebesar 99.9%. Bagian kedua fokus pada penelitian mekanisme serangan cendawan penyebab penyakit daun dan mati pucuk semai sengon dan padi. Serangan cendawan C. ramicola menggunakan senjata fisik mekanik dan biokimia berupa enzim selulase dan pektinase untuk mendegradasi dinding sel dan lamela tengah semai sengon dan padi. Bagian ketiga fokus pada penelitian pengendalian hayati cendawan penyebab penyakit daun dan mati pucuk semai sengon dan padi secara in vitro dan in vivo. Perbedaan nyata terlihat dengan pemberian ekstrak tanin Acacia villosa dan Calliandra calothyrsus. Konsentrasi ekstrak tanin 1.00% menunjukkan perbedaan nyata tertinggi. Pada uji in vivo, ektrak tanin A. villosa menunjukkan penghambatan penyakit terbesar. Bagian keempat fokus pada penelitian analisis agroforestri sengon dan padi terhadap timbulnya penyakit dan parameter pertumbuhan biomassa padi. Sistem agroforestri sengon 2 tahun dengan jarak tanam 2 x 2 dan padi adalah sistem yang dapat meningkatkan bobot kering dan bobot basah biji padi serta rerata diameter sengon. Serangan penyakit Rhizoctonia sp. tidak dapat dihindari pada semua perlakuan apabila dilakukan inokulasi buatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSilviculturid
dc.subject.ddcAgroforestry Systemid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleIdentifikasi dan Mekanisme Serangan Rhizoctonia sp. serta Pengendalian Hayati Tanaman Agroforestri Sengon dan Padiid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordAgroforestriid
dc.subject.keywordidentifikasiid
dc.subject.keywordpenyakit matipenyakit mati pucukid
dc.subject.keywordRhizoctonia sp.id
dc.subject.keywordtanin pucukid
dc.subject.keywordRhizoctonia sp., taninid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record