Identifikasi dan Mekanisme Serangan Rhizoctonia sp. serta Pengendalian Hayati Tanaman Agroforestri Sengon dan Padi
View/Open
Date
2018Author
Firmansyah, Muhammad Alam
Wijayanto, Nurheni
Achmad
Erfiani
ayanegara, Anuraga J
Metadata
Show full item recordAbstract
Agroforestri merupakan sistem penanaman yang mengkombinasikan ilmu
kehutanan dan ilmu pertanian, serta dapat memadukan usaha kehutanan dan
pembangunan pedesaan agar terbentuk keselarasan antara intensifikasi lahan
pertanian dengan kelestarian hutan.
Salah satu tanaman kehutanan yang biasa dipadukan dengan tanaman
pertanian yaitu sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen). Tanaman
pertanian yang dapat dipadukan dengan tanaman kehutanan salah satunya yaitu
padi (Oryza sativa). Tanaman sengon dan padi diduga rentan terkena penyakit,
sehingga perlu diketahui mengenai penyakit terhadap tanaman tersebut.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari 4 kegiatan yaitu (1) mengidentifikasi
spesies patogen yang menyerang, (2) mensintesis mekanisme serangan patogen
terhadap sengon dan padi, (3) mengevaluasi efektivitas tanin sebagai pengendali
hayati serta (4) menganalisis sistem agroforestri sengon dan padi terhadap
timbulnya penyakit dan pertumbuhan biomassa padi.
Bagian pertama fokus pada penelitian identifikasi dan patogenisitas
cendawan penyebab penyakit daun dan mati pucuk semai sengon dan padi.
Cendawan yang diisolasi dari daun semai sengon yang sakit telah diidentifikasi
secara morfologi dan sekuen DNA sebagai Ceratobasidium ramicola yang
merupakan stadia teleomorfik dari Rhizoctonia solani. Persentase kejadian
penyakit terbesar sebesar 100%. Persentase intensitas penyakit terbesar ditemukan
pada padi Situpatenggang sebesar 47.7% dan sengon Jawa Timur sebesar 99.9%.
Bagian kedua fokus pada penelitian mekanisme serangan cendawan
penyebab penyakit daun dan mati pucuk semai sengon dan padi. Serangan
cendawan C. ramicola menggunakan senjata fisik mekanik dan biokimia berupa
enzim selulase dan pektinase untuk mendegradasi dinding sel dan lamela tengah
semai sengon dan padi.
Bagian ketiga fokus pada penelitian pengendalian hayati cendawan
penyebab penyakit daun dan mati pucuk semai sengon dan padi secara in vitro
dan in vivo. Perbedaan nyata terlihat dengan pemberian ekstrak tanin Acacia
villosa dan Calliandra calothyrsus. Konsentrasi ekstrak tanin 1.00%
menunjukkan perbedaan nyata tertinggi. Pada uji in vivo, ektrak tanin A. villosa
menunjukkan penghambatan penyakit terbesar.
Bagian keempat fokus pada penelitian analisis agroforestri sengon dan
padi terhadap timbulnya penyakit dan parameter pertumbuhan biomassa padi.
Sistem agroforestri sengon 2 tahun dengan jarak tanam 2 x 2 dan padi adalah
sistem yang dapat meningkatkan bobot kering dan bobot basah biji padi serta
rerata diameter sengon. Serangan penyakit Rhizoctonia sp. tidak dapat dihindari
pada semua perlakuan apabila dilakukan inokulasi buatan.
Collections
- DT - Forestry [348]