| dc.description.abstract | Penyakit busuk pangkal umbi yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp
cepae merupakan penyakit penting pada tanaman bawang merah. Penyakit busuk
pangkal umbi dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai 50%. Pemanfaatan
bakteri endofit sebagai agens biokontrol merupakan alternatif yang baik dalam
mengendalikan penyakit busuk pangkal umbi pada tanaman bawang merah. Tujuan
penelitian ini adalah mempelajari kemampuan bakteri endofit sebagai agens
antagonis dan potensinya sebagai pemacu pertumbuhan, dan mengevaluasi
keefektifan formulasi bakteri endofit dalam mengendalikan F.oxysporum f.sp cepae
secara in vivo pada tanaman bawang merah. Bakteri endofit yang digunakan adalah
APE15, APE22, APE33, APE35 dari tumbuhan paku; BAT2-2 dari mangrove; dan
MER dari lada. Formulasi bakteri endofit dibuat dalam tiga kombinasi. Formulasi
F1 terdiri dari air kelapa, sukrosa, dan minyak nabati. Formulasi F2 terdiri dari air
kelapa, sukrosa, dan molase. Formulasi F3 terdiri dari, talk, pepton, CMC, dextrose,
bentonit, kalsium karbonat, dan molase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
semua isolat bakteri endofit diketahui dapat menekan F. oxysporum f.sp cepae
secara in vitro, dan mampu menurunkan penyakit busuk pangkal umbi bawang
merah secara in vivo. Isolat BAT2-2 menunjukkan penghambatan lebih baik
dibandingkan dengan perlakuan lain. Bakteri endofit diketahui mampu memacu
pertumbuhan tanaman bawang merah. Viabilitas bakteri endofit dalam tiga
formulasi mengalami fluktuasi selama penyimpanan hingga enam minggu.
Viabilitas bakteri endofit paling stabil ditunjukkan oleh formulasi F2. Formulasi F2
isolat BAT2-2 merupakan formulai terbaik dalam menekan kejadian dan keparahan
penyakit busuk pangkal umbi dibandingkan dengan perlakuan lain. Penelitian ini
memberikan informasi baru bahwa formulasi bakteri endofit berpotensi sebagai
agens biokontrol F. oxysporum f.sp cepae dan pemacu pertumbuhan tanaman
bawang merah. | id |
