dc.description.abstract | Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Biointensif merupakan pendekatan PHT
yang mengoptimalkan peran faktor pengendali alami biotik, seperti parasitoid,
predator, dan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi
teh guano, cendawan endofit, dan insektisida terhadap populasi wereng batang
cokelat (WBC) di Bogor. Aplikasi teh guano, cendawan endofit, insektisida, dan
kontrol dibandingkan. Populasi WBC dan predator diamati setiap dua minggu mulai
dari 1 sampai 13 minggu setelah tanam (MST). Migrasi awal WBC terjadi pada saat
tanaman padi berumur 1 MST. Terdapat dua puncak populasi WBC di semua petak
perlakuan, yaitu saat tanaman padi berumur 5 MST dan 9 MST. Tidak ada
perbedaan yang signifikan diantara sebagian besar pengamatan yang dilakukan,
kecuali saat tanaman padi berumur 3 MST dan 7 MST. Populasi WBC tertinggi saat
tanaman padi berumur 3 MST terdapat pada petak perlakuan teh guano. Populasi
WBC tertinggi saat tanaman padi berumur 7 MST terdapat pada petak perlakuan
kontrol. Tujuh spesies predator WBC ditemukan saat dilakukan penelitian. Lycosa
sp. dan Paederus sp. adalah predator paling umum yang ditemukan di semua petak
perlakuan. Simulasi perkembangan populasi WBC menunjukkan bahwa ekosistem
di lokasi penelitian tergolong sehat yang menyebabkan populasi WBC tidak dapat
berkembang. Populasi WBC yang rendah diduga menyebabkan pengaruh aplikasi
perlakuan tidak terlihat secara nyata. | id |