Analisis Strategi Implementasi Produksi Bersih pada Industri Batik di Bogor.

Abstract

Industri batik berpotensi untuk mencemari lingkungan dengan limbah pewarna sintetis yang dihasilkannya. Setiap diproduksi 1 ton kain batik, dihasilkan 25.28 m3 limbah cair yang mengandung pewarna sintetis. Pendekatan produksi bersih dapat diterapkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan memperhatikan aspek lingkungan, teknis dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis strategi implementasi produksi bersih pada industri batik di Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quick scan untuk mengidentifikasi limbah dari proses produksi, fishbone diagram untuk memetakan permasalahan yang ada, dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi implementasi terbaik. Hasil quick scan menunjukkan proses pewarnaan, perendaman dan penjemuran adalah proses kritis penghasil limbah pewarna. Hasil dari AHP menunjukkan pewarna alami merupakan pewarna terbaik untuk mencapai industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, dengan proses produksi dan industri batik sebagai faktor dan aktor terpenting. Disarankan kepada industri batik untuk menggunakan bak penampungan di bawah tempat penjemuran dengan nilai PBP 6.03. Dianjurkan juga mengintegrasikan industri batik pewarnaan alami dengan area konservasi tanaman yang menyediakan pewarna alami secara berkelanjutan.